Deretan Media Sosial yang Terapkan Kebijakan Berbayar untuk Pengguna

2023-10-06T08:56:20.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Ilustrasi
Ilustrasi

BANDARLAMPUNG - Anda tentu sudah tidak asing lagi menggunakan berbagai media sosial, mulai dari Facebook, Twitter atau X, Instagram, dan masih banyak lagi. Biasanya, para pengguna mengetahui bahwa penggunaan media sosial itu sepenuhnya gratis.

Tidak mengherankan jika banyak pengguna yang rela menghabiskan waktu, kuota internet, untuk berlama-lama mengakses dan menggunakan serta membuat akun di berbagai media sosial. 

Akan tetapi, beberapa tahun terakhir media sosial mulai membuat kebijakan baru yaitu menarik bayaran dari para penggunanya. Skema penarikan biaya langganan di media sosial ini tentu beragam, ada yang menawarkan badge verified dengan berbagai fitur unggulan dan masih banyak lagi.

Lalu, media sosial apa saja yang mengikuti tren ini? Simak penjelasan berikut ini.

Media Sosial yang Tarik Biaya Langganan dari Pengguna

Media sosial yang tarik biaya langganan dari pengguna

Berikut deretan platform media sosial yang telah menerapkan biaya atau paket langganan berbayar untuk penggunanya.

Twitter atau X

Pada 2022 lalu Elon Musk berhasil mengakuisisi Twitter. Setelah berhasil diakuisisi Elon Musk, ia mulai menerapkan berbagai kebijakan termasuk menarik bayaran langganan kepada pengguna Twitter yang memiliki centang biru. 

Tidak hanya itu, Twitter atau X juga menerapkan bagi hasil bagi pengguna yang telah berlangganan X Premium. Penghasilan tersebut bisa diraih oleh pengguna dari bagi hasil iklan, tapi pengguna perlu membayar uang senilai senilai US$8 atau sekitar Rp120.000 per bulan terlebih dahulu.

Dengan paket langganan tersebut, pengguna dapat mengunggah video lebih panjang, memperoleh akses beberapa fitur baru dari Twitter Blue Labs, mampu mengedit postingan tweet, mengunggah video full HD berkualitas 1080p bahkan menggunakan profil picture NFT.

Facebook dan Instagram

Pengguna Facebook dan Instagram di Eropa sekarang harus membayar biaya bulanan setidaknya €10 atau Rp164.090 untuk memperoleh versi yang bebas iklan. Biaya ini tampaknya serupa seperti yang dilakukan oleh X atau Twitter.

Sedangkan harga untuk pengguna seluler Facebook dan Instagram akan lebih tinggi yaitu sekitar €13 atau Rp213.317 per bulan, karena Meta perlu memperhitungkan komisi yang dibebankan oleh Apple dan toko aplikasi Google pada pembayaran dalam aplikasi.

TikTok

Baru-baru ini TikTok mengumumkan bahwa mereka akan menerapkan kebijakan berbayar untuk penggunanya. Pengguna bisa membayar biaya langganan senilai US$4,99 atau sekitar Rp77.821 per bulan. Meski begitu, diketahui keuntungan yang akan diperoleh pengguna TikTok dari biaya berlangganan tersebut hanyalah platform bebas iklan.

Alasan Media Sosial Menerapkan Kebijakan Akun Berbayar untuk Pelanggannya

Ada berbagai alasan mengapa media sosial menerapkan kebijakan yang menyediakan paket langganan berbayar untuk penggunanya. Untuk Twitter atau X, Elon Musk sendiri pernah mengatakan lewat kicauannya di platform tersebut bawah ia sangat membenci iklan. Oleh karena itu, ketika penawaran akuisisi pada investor, Elon Musk berjanji mengurangi ketergantungan platform tersebut dari pendapatan yang berasal dari iklan dan ingin meningkatkan pendapatan rata-rata lewat penggunanya.

Tidak hanya itu, Elon Musk ketika berdiskusi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu beberapa waktu yang lalu sempat mengatakan bahwa Twitter atau X akan menggunakan sistem pembayaran bulanan kepada semua penggunanya. Ia menyebutkan hal tersebut diperlukan untuk mengatasi masalah bot di platform Twitter atau X.

Sedangkan platform media sosial Meta seperti Facebook dan Instagram melakukan kebijakan akun berbayar ini untuk mematuhi undang-undang privasi data di Eropa. Hal ini karena aturan privasi data di Uni Eropa menimbulkan ancaman terhadap model bisnis Facebook dan Instagram yang selama ini diuntungkan ketika menampilkan iklan yang dipersonalisasi kepada pengguna. Oleh karena itu, Facebook dan Instagram bisa terancam rugi akibat kurangnya pendapatan iklan ketika mematuhi aturan privasi data dari Uni Eropa tersebut, yang mungkin membuat mereka akhirnya menerapkan kebijakan paket berbayar bebas iklan tersebut.

Itu tadi penjelasan mengenai media sosial apa saja yang menerapkan kebijakan berlangganan atau berbayar untuk penggunanya serta alasan melakukan kebijakan tersebut. Apakah Anda setuju?(*)