ITERA Gelar Salat Istisqa Berharap Kemarau Segera Berakhir

2023-10-31T09:53:01.000Z

Penulis:Eva Pardiana

Editor:Eva Pardiana

IMG-20231030-WA0071.jpg
Sejumlah mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan, Institut Teknologi Sumatera melaksanakan ibadah salat istisqa di lapangan basket, kompleks gedung asrama mahasiswa pada Senin (30/10/2023).

LAMPUNG SELATAN –  Sejumlah mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan, Institut Teknologi Sumatera melaksanakan ibadah salat istisqa di lapangan basket, kompleks gedung asrama mahasiswa pada Senin (30/10/2023).

Meski jamaah tidak banyak dan dilaksakakan di bawah terik matahari dengan suhu mencapai 34 derajat celcius, salat memohon hujan itu berlangsung khusyuk.

Dosen Agama Islam ITERA, M. Luqmanul Hakim Habibie, imam yang memimpin jalannya salat dua rakaat tersebut, sekaligus membawakan khotbah mengatakan diadakannya salat istisqa bertujuan untuk memohon kepada Allah SWT agar hujan bisa turun dan kemarau bisa cepat berlalu.

"Memang, (inisiatif salat istisqa) awalnya muncul di beberapa perumahan dosen teknik yang tidak muncul hujan. Dari inisiasi itu, Masjid Raya At-Tanwir ITERA menyelenggarakan salat istisqa dan di-support oleh pimpinan dan sivitas akademika ITERA," ujar Ustaz Luqman

Ustadz Luqman juga mengajak seluruh elemen untuk menjadikan kemarau berkepanjangan yang tengah berlangsung sebagai bahan muhasabah atau introspeksi. Terlebih kondisi cuaca kian tidak menentu. Siklus musim penghujan dan musim kemarau sulit diprediksi. Musim dan suhu panas bumi semakin tinggi akibat dari semakin gundulnya pegunungan dan tandusnya lahan dampak penebangan pohon secara masif dan sembarangan.

“Pada Momentum musim kemarau ini, mari kita merenung, beristighfar, dan bertaubat kepada Allah atas segala kesalahan kita, khususnya sikap tidak bertanggungjawabnya kita dalam menjaga lingkungan. Istighfar dan bertaubat menjadi salah satu wasilah keberkahan turunnya air hujan dari langit,” ungkapnya.

Selain memohon hujan, pada momen tersebut imam juga mengajak jamaah untuk mendoakan saudara-saudara di Palestina yang sedang mengalami musibah akibat perang. (*)

Laporan: Rika Dyah Azhari