Samsung Home Hub
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA - Samsung Electronics Co, Ltd. dilaporkan Interbrand, sebuah konsultan merek global, memiliki brand value tembus mencapai US$91,4 miliar atau sekitar Rp1.411,98 triliun (kurs Rp15.448) atau tumbuh 4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Brand value tersebut diungkapkan setelah baru-baru ini Samsung juga mendapatkan predikat “Global Top 5” sebagai Best Global Brands 2023 oleh Interbrand, sebuah konsultan merek global. Capaian ini menjadikan Samsung memperoleh predikat yang sama selama empat tahun berturut-turut.
Menurut Interbrand, Brand value Samsung mengalami peningkatan di seluruh lini bisnis pada tahun 2023 meskipun permintaan di industri IT global tengah melemah.
Menurut Interbrand, hasil evaluasi Samsung Electronics secara positif dipengaruhi oleh sejumlah hal seperti peningkatan pengalaman konsumen yang konsisten di seluruh perusahaan yang berdasar pada strategi “One Samsung”. Kemudian adanya peningkatan tingkat konektivitas dan pengalaman gaming melalui portofolio produk perusahaan yang luas dan SmartThings.
Selanjutnya hasil evaluasi juga menyebutkan yang menjadi pendorong Samsung bertumbuh secara positif adalah peran perusahaan sebagai pemimpin dalam teknologi inovatif masa depan seperti 6G, kecerdasan buatan (AI), otomotif, augmented reality (AR), dan virtual reality (VR). Serta terakhir adalah tindakan yang konsisten untuk memperkuat kepemimpinan ESG melalui kegiatan yang sadar lingkungan di semua lini produk.
“Berkat dukungan konsumen kami di seluruh dunia, brand value Samsung Electronics terus tumbuh, dalam kondisi bisnis yang menantang secara umum,” Ujar President of the Global Marketing Office Samsung Electronics YH Lee dalam keterangan resmi pada Senin, 27 November 2023.
Lee menyatakan perusahaan akan selalu berupaya untuk menjadi merek yang dicintai oleh konsumennya. Hal tersebut dapat dicapai dengan menjadi yang terdepan dalam inovasi teknologi, memberikan pengalaman yang bermakna kepada konsumen, dan terus melanjutkan upaya keberlanjutan.
Pada akhir tahun lalu, Samsung Electronics membangun Direct-to-Consumer (D2C) Center di bawah naungan Global Marketing Office, yang bertujuan untuk menyediakan pengalaman baik secara online maupun offline yang terintegrasi. Sementara itu, perusahaan juga memiliki CX-MDE Center yang dihadirkan untuk memperkuat pengalaman multi-perangkat dengan tujuan meningkatkan sinergi antar produk dan meningkatkan keseluruhan pengalaman konsumen.
Faktor lain yang berkontribusi pada peningkatan nilai merek Samsung selama tahun lalu adalah melalui kemitraan. Dengan berlandaskan pada SmartThings, yang menyajikan pengalaman konektivitas terpadu, Samsung semakin memperkuat kemitraan terbukanya, tidak hanya untuk menghubungkan produk-produk internal, tetapi juga dengan berbagai perangkat dari pihak ketiga. Selain itu, kolaborasi dengan berbagai perusahaan, termasuk dalam produk ponsel, tablet, TV, PC, dan monitor, telah memberikan pengalaman bermain game yang dioptimalkan kepada konsumen.
Samsung terus mengalokasikan investasinya pada teknologi masa depan, termasuk 5G/6G, kecerdasan buatan (AI), dan sektor otomotif, dengan harapan akan memberdayakan konsumen di masa mendatang.
Dalam sektor semikonduktor, Samsung mendapat pengakuan atas inovasi industri seperti 12nm-class DDR5 DRAM, dan aktif dalam mengatasi berbagai industri yang menjanjikan, mulai dari kecerdasan buatan hingga otomotif dan perangkat seluler canggih.
ESG juga menjadi fokus utama Samsung dengan menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan melalui berbagai kegiatan. Upaya-upaya ini termasuk peningkatan penggunaan bahan daur ulang, seperti plastik dari jaring ikan terbuang, kaca, dan aluminium dalam Galaxy S23 serta seri Galaxy Z Flip5 dan Fold5, pemberian lisensi terbuka untuk teknologi remote solar cell yang digunakan dalam TV, kerjasama dengan Patagonia dalam Less Microfiber Filter untuk mesin cuci, dan pengenalan AI energy mode di SmartThings Energy.(*)