BPOLBF Perkuat Branding Pariwisata Labuan Bajo Melalui Bandara Komodo

2021-05-19T17:47:01.000Z

Penulis:redaksi

BADNDA KOMO.JPG
BPOPLBF menbranding pariwisata Labuan Bajo dengan memasang tulisan 'Are you ready to be enchanted' di Bandara Komodo (Foto: MC Mabar)

LABUAN BAJO (Floresku.com) - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) tetap konsisten  menjalankan fungsi koordinatifnya dan terus berupaya mewujudkan destinasi pariwisata Labuan Bajo yang berkualitas dan berkelanjutan. Selain berupaya meningkatkan kualitas SDM melalui berbagai kegiatan pelatihan kepada masyarakat, BPOLBF juga terus menjalin sinergitas dengan seluruh stakeholders terkait.

Salah satu sinergi yang dikembangkan adalah berkerjsama dengan Unit Penyelenggara Bandar Udara Komodo dengan memperkuat branding pariwisata Labuan Bajo melalui wajah Bandara Komodo sebagai pintu masuk pengunjung.

Direktur Pemasaran Pariwisata BPOLBF, Raisa Lestari Niloperbowo menjelaskan kegiatan penguatan branding pariwisata Labuan Bajo di Bandara Komodo merupakan tindak lanjut dari hasil MoU BPOLBF dengan Unit Penyelenggara Bandara Komodo dalam mempromosikan pariwisata Labuan Bajo.

Sebagai pintu masuk para wisatawan di Labuan Bajo, Bandara Komodo dianggap memiliki peran strategis dalam memberikan informasi awal mengenai tempat - tempat wisata maupun produk UMKM yang ada baik di Labuan Bajo maupun NTT pada umumnya. Raisa menjelaskan promosi juga dilakukan sebagai tindak lanjut arahan Menteri Pariwisata dan ekonomi kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat kunjungannya ke Labuan Bajo Januari 2021 lalu.

"Promosi ini kami lakukan juga sebagai wujud penerapan 5 sense of marketing (sight, sounds, smells, taste, dan textures/touch) yang sebaiknya ada di kawasan Bandara Komodo", jelas Raisa kepada media di Labuan Bajo, Rabu (19/5).

Upaya tersebut kemudian dikolaborasikan BPOLBF dengan pihak Bandara Komodo melalui penandatanganan MoU terkait kerjasama promosi dan penguatan branding dengan menghadirkan wajah NTT di pintu kedatangan destinasi super prioritas Labuan Bajo.

"Kenapa bandara, karena bandara ini pintu masuk wisatawan sebelum benar-benar berkeliling menikmati keindahan Labuan Bajo. Bandara Komodo ini kan menjadi representasi dari destinasi wisata yang ada di Labuan Bajo." jelas Raisa.

Dalam rangka memperkuat branding Labuan Bajo sebagai destinasi wisata, beberapa spot didalam area bandara komodo akan dirubah dan dilakukan penambahan yang bertujuan untuk memberikan hal yang berkesan bagi wisatawan.

"Yang pertama kita lakukan adalah mengganti stiker yang di depan bandara dngan tulisan "are you ready to be enchanted?" dengan pemilihan warna merah yang mencolok. Jadi harapannya pengunjung turun dari pesawat bisa langsung berfoto didepan bandara dan siap terpukau dengan keindahan Labuan Bajo." ucapnya

Khusus untuk area kedatangan di dalam bandara lanjut Raisa akan dilakukan pemasangan stand 3D Photo Boot dengan tetap mengedepankan nilai-nilai budaya. Selain itu dilakukan pula penambahan signage (papan Informasi) untuk memperjelas informasi bagi wisatawan. Ditambah penempatan stand untuk penyediaan brosur brosur milik para pelaku industri pariwisata.

Raisa menjelaskan, selain itu akan ditempatkan pula etalase display produk produk UMKM. Khusus untuk display (pajangan) produk-produk UMKM yang ditampilkan, merupakan produk produk UMKM milik pelaku usaha yang ada di Manggarai Barat khususnya dan NTT umumnya baik produk kuliner, tenun, kopi dan lain lain.

"Produknya tiap bulan nanti diganti. Etalase bisa menampilkan 25 jenis produk yang nantinya juga akan kita buatkan juga Product of the month. Yang perlu diingat disini adalah kita nggak jualan kita hanya mempromosikan. Jadi nanti rencananya kita memakai key code yang bisa discan sehingga bisa terhubung langsung dengan para pemilik produk. Kita hanya fasilitasi, bukan hanya produk Manggarai Barat saja tapi seluruh NTT," imbuh Raisa.

Penambahan juga akan dilakukan di area keberangkatan dengan menambahkan signage kampanye rindu labuan bajo. Menurut Raisa, hal ini dimaksudkan memicu perasaan rindu wisatawan untuk kembali mengunjungi Labuan Bajo. Selain itu penambahan narasi tentang tarian caci serta atributnya juga akan dilanjutkan.

Raisa menambahkan untuk area keberangkatannya, ada signage juga untuk instalasi rindu labuan bajo. Meski sudah kita kick off dari tahun lalu, kampanye ini sebenarnya untuk mentrigger perasaan rindu bagi para wisatawan yang sudah pernah ke labuan bajo untuk mengunjungi labuan bajo kembali.

"Kita juga ada instalasi tarian caci termasuk narasinya, arti dan simbol dari pakaian serta perlengakapnnya apa saja akan kita pasang. Tujuannya itu untuk mengedukasi dan menginformasikan orang-orang dan juga untuk foto-foto," ujarnya

Raisa berharap kerjasama ini mampu mempromosikan pariwisata labuan bajo berikut dengan produk produk UMKM yang dihasilkan serta mampu memberikan manfaat bagi pelaku industri pariwisata di Labuan bajo.

"Kita akan pasang informasi terkait tempat makan, peta terintegrasi mengenai destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Ke depannya kita harapkan bisa bekerjasama dengan asosiasi-asosiasi yang ada. Harapannya adalah adanya travel news. Sehingga produk wisata dan aktivitas, produk UMKM atau restaurant yang direkomendasikan bisa dikunjungi. Dan juga kita juga akan memainkan musik musik instrumen khas NTT di bandara." jelasnya

Sementara itu Kepala UP Bandara Komodo, Haryanto mengapresiasi usaha BPOLBF dengan menjadikan bandara komodo sebagai salah satu tempat dalam mempromosikan pariwisata Labuan Bajo kepada wisatawan. Untuk itu sebagai salah satu upaya dalam mendukung hal ini pihaknya akan meningkatkan kualitas SDM para staff khususnya saat memberikan pelayanan informasi bagi wisatawan.

“Dengan adanya MoU antara BPOLBF dengan kami, maka sebagai penyelenggara lalu lintas udara di Labuan Bajo, kami akan perkuat SDM kami untuk bisa mendukung Labuan Bajo sebagai destinasi wisata berkualitas. Sinergitas ini kami harapkan bisa makin meningkatkan kualitas pelayanan kami bagi para pengunjung,”ungkap Haryanto.

Haryanto berharap apa yang dilakukan BPOLBF mampu memberikan gambaran awal bagi setiap wisatawan mengenai setiap destinasi wisata ada serta instrumen pendukungnya. Selain itu penempatan stand, photo boot atau etalase nantinya diharapkan tetap memperhatikan nilai estetika dalam area bandara.

"Yang pastinya kami sangat mendukung karena keberadaan kejelasan panduan wisata itu perlu. Di pintu masuk itu paling tidak wisatawan dapat gambaran baik dengan cerita atau buku panduan. sehingga ada banyak pilihan untuk berwisata. Selanjutnya tinggal nanti guidenya yang mengarahkan. Selain itu ada pilihan bagi wisatawan. Intinya kami sangat menyambut baik apa yang dilakukan oleh BPOLBF." ujarnya. (Wulan)