Bos Garuda Tanggapi Soal Merger Maskapai BUMN

2023-08-23T05:43:26.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Rencana Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menggabungkan atau merger tiga BUMN yang bergerak di bidang penerbangan yaitu Pelita Air, Garuda Indonesia dan Citilink direspons bos Garuda Indonesia.
Rencana Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menggabungkan atau merger tiga BUMN yang bergerak di bidang penerbangan yaitu Pelita Air, Garuda Indonesia dan Citilink direspons bos Garuda Indonesia.

JAKARTA – Rencana Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menggabungkan atau merger tiga BUMN yang bergerak di bidang penerbangan yaitu Pelita Air, Garuda Indonesia dan Citilink direspons bos Garuda Indonesia.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, hal ini masih dibicarakan lebih lanjut termasuk bentuk aksi korporasi yang akan diambil.

"Sehubungan dengan adanya informasi terkait rencana merger bisnis Garuda Indonesia Group bersama dengan Pelita Air, dengan ini dapat kami sampaikan bahwa hingga saat ini proses diskusi terkait langkah penjajakan aksi korporasi tersebut masih terus berlangsung intensif," ujar Irfan melalui penyataan resmi pada Selasa, 22 Agustus 2023.

Irfan menegaskan, Garuda Indonesia Group tentunya akan mendukung dan memandang positif upaya wacana merger tersebut yang tentunya akan dilandasi dengan kajian outlook bisnis yang bijaksana.

Menurut Bos Garuda ini, adapun mengenai rencana pengembangan sendiri masih dalam tahap awal di mana perseroan tengah mengeksplorasi secara mendalam atas berbagai peluang sinergi bisnis yang dapat dihadirkan.

Termasuk untuk bersama-sama dapat mengoptimalkan aspek profitabilitas kinerja yang sekaligus memperkuat ekosistem bisnis industri transportasi udara di Indonesia guna membawa manfaat berkelanjutan bagi masyarakat.

Menurutnya upaya penguatan fundamental kinerja perusahaan khususnya pascarestrukturisasi yang terus dioptimalkan melalui berbagai langkah akseleratif transformasi kinerja bersama pelaku industri aviasi Indonesia.

"Oleh karenanya, mengenai mengenai proyeksi dari proses merger ini tentunya akan terus kami sampaikan secara berkelanjutan sekiranya terdapat tindak lanjut penjajakan yang lebih spesifik atas realisasi rencana strategis tersebut," lanjutnya.

Sebelumnya, hal ini dilontarkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Upaya ini dilakukan untuk menurunkan biaya logistik dan meringankan dunia bisnis di Indonesia. Termasuk efisiensi yang saat ini menjadi agenda utama para perusahaan BUMN tersebut.

Erick berkaca pada merger kepada Pelindo secara resmi telah terlaksana, dengan ditandatanganinya Akta Penggabungan empat BUMN Layanan Jasa Pelabuhan.

Keempatnya adalah Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia I, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia III, dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia IV. Mereka melebur kedalam Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia II yang menjadi surviving entity.(*)