psikologi
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
BANDARLAMPUNG - Rasa percaya diri penting untuk membantu seseorang mencapai potensi terbaik dalam hidup. Dengan rasa percaya diri yang baik seseorang dapat sukses di berbagai bidang kehidupan termasuk pekerjaan, sekolah, dan hubungan interpersonal.
Kebalikannya, seseorang yang tidak percaya diri cenderung takut mengambil resiko dan mencoba hal-hal baru. Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang merasa tidak percaya diri salah satunya adalah pengalaman hidup.
Berikut ini TrenAsia.com jaringan Kabarsiger.com mengutip dari Psychology Today, 4 pengalaman hidup yang bisa merusak kepercayaan diri seseorang.
Trauma terutama terkait pelecehan fisik, seksual, dan emosional semuanya dapat mempengaruhi harga diri seseorang secara signifikan. Jika Anda mendapati diri Anda mengingat kembali memori pelecehan atau merasa tersiksa dan malu atas pengalaman tersebut, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional untuk mengatasinya.
Cara kita diperlakukan di keluarga dapat mempengaruhi bagaimana kita merasa, bersikap, berperilaku, ke depannya. Bahkan lama setelah masa kanak-kanak berlalu.
Misalnya ketika Anda memiliki orang tua yang selalu meremehkan, membandingkan dengan orang lain, atau mengatakan bahwa Anda tidak akan pernah berarti apa-apa.
Perasaan-perasaan negatif yang disebabkan oleh pola pengasuhan tersebut kemungkinan besar akan mempengaruhi Anda saat ini.
Penindasan seperti pembullyan saat masa kanak-kanak dapat berdampak pada kepercayaan diri Anda dalam hal penampilan, kemampuan intelektual serta banyak bidang lain di dalam hidup Anda.
Pengalaman memalukan di masa dewasa seperti dilecehkan di tempat kerja atau teman yang tidak menghormati juga dapat membuat seseorang enggan menyampaikan pendapat atau mengejar tujuan.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa perempuan lebih sedikit mengambil resiko. Selain itu, latar belakang ras dan budaya serta orientasi seksual juga dapat mempengaruhi rasa percaya diri seseorang.
Ketika seseorang pernah menerima diskriminasi, ia mungkin telah menginternalisasi pesan-pesan negatif dan tidak benar tentang potensi yang dimilikinya. (*)