Bank Indonesia
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) baru saja mengikuti ajang kompetisi teknologi mata uang digital (Central Bank Digital Currency/CBDC) Techsprint. Sebelumnya, BI menjadi host pada Global Hackaton G20 Techsprint pada Presidensi G20 Indonesia 2022 lalu.
BI mengusung inovasi CLEVER (An Advanced and Seamless Liquidity Management Based on Predictive Analytics for Multilateral Cross-Border Platforms). Dengan inovasi itu, BI berhasil mencapai tahap final atau berada di antara 21 finalis lainnya dari total 93 peserta untuk 3 kategori Problem Statements di seluruh dunia.
Atas capaian tersebut, BI meraih penghargaan tingkat internasional berupa Honorable Mention dalam Grand Finale G20 TechSprint 2023 yang diselenggarakan oleh Reserve Bank of India dan BIS Innovation Hub di Mumbai, 3 – 4 September 2023. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Presidensi G20 2023 India.
Techsprint merupakan kompetisi teknologi yang merupakan bagian dari rangkaian Presidensi G20, berfokus mengembangkan solusi mutakhir untuk pengembangan central bank digital currencies (CBDCs).
Global Hackathon G20 TechSprint 2023 diselenggarakan untuk mencari Inovasi Teknologi terbaik terhadap berbagai tantangan yang menjadi fokus utama regulator dan komunitas bank sentral seluruh dunia.
Global Hackathon kali ini mengusung tema tema “Transforming Cross-border Payments" ini hadir dalam 3 kategori Problem Statements (PS), di mana kategori yang diikuti oleh Bank Indonesia adalah “FX and liquidity technology solutions to enable settlement in emerging market and developing economy (EMDE) currencies".
Tim Bank Indonesia dengan solusi CLEVER bersanding dengan berbagai perusahaan teknologi global, di antaranya Mastercard, Global Screening Service, Partior, Millicent Labs, Uniswap Labs, Knox Networks dan G+D and UDPN sebagai shortlisted finalist.
CLEVER merupakan platform Distributed Ledger Technology (DLT) untuk multiple CBDC yang mengimplementasikan skema Dynamic Automated Market Making (DAMM) untuk foreign exchange (FX) pricing serta skema liquidity pool terdesentralisasi sebagai metode penyediaan likuiditas.
Pada hakikatnya, kedua skema tersebut nantinya dapat memfasilitasi pembayaran lintas negara yang lebih cepat, murah, dan transparan. Bahkan solusi ini dapat memberikan dampak positif berupa 98% cost reduction dan 40x faster transaction dibandingkan mekanisme bank koresponden, serta 10x wider currency coverage.
Melalui adopsi skema machine learning berbasis neural network, solusi CLEVER memiliki kemampuan untuk analisis prediktif untuk arus likuiditas dan harga pasar yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh liquidity providers.(*)