Pandemi Covid-19
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
AS - Bank Dunia menyebut dua pertiga orang dewasa di seluruh dunia saat ini menggunakan pembayaran digital. Laporan Global Findex Database 2021 menyatakan salah satu faktor pemicunya adalah pandemi covid-19.
Pandemi covid-19 telah mendorong inklusi keuangan, sehingga berdampak pada pesatnya peningkatan penggunaan pembayaran digital di tengah ekspansi global layanan keuangan formal.
"Pada 2021, sebanyak 71 persen orang dewasa di negara berkembang memiliki akun di lembaga keuangan atau penyedia uang seluler. Angka ini meningkat lebih dari 50 persen dibandingkan satu dekade lalu. Layanan keuangan digital dan khususnya penyertaan penggerak uang seluler," jelas ujar Presiden Grup Bank Dunia David Malpass dikutip dari Reuters pada Sabtu, 2 Juli 2022.
Data Bank Dunia menyebutkan, pada ekonomi berpenghasilan rendah dan menengah (tidak termasuk Tiongkok), lebih dari 40 persen orang dewasa yang melakukan pembayaran di toko atau online menggunakan kartu, telepon, atau internet melakukannya untuk pertama kalinya sejak awal pandemi.
Hal yang sama berlaku untuk lebih dari sepertiga orang dewasa di semua ekonomi berpenghasilan rendah dan menengah yang membayar tagihan listrik langsung dari rekening resmi. Di India, lebih dari 80 juta orang dewasa melakukan pembayaran pedagang digital pertama mereka setelah dimulainya pandemi, sementara di Tiongkok lebih dari 100 juta orang dewasa melakukannya.
Menurut laporan Bank Dunia, peningkatan ini dipercaya mampu menciptakan peluang ekonomi baru, mempersempit kesenjangan gender dalam kepemilikan akun, serta membangun ketahanan di tingkat rumah tangga untuk mengelola guncangan keuangan dengan lebih baik.
"Revolusi digital telah mendorong peningkatan akses dan penggunaan layanan keuangan di seluruh dunia, mengubah cara orang melakukan dan menerima pembayaran, meminjam, dan menabung," ujar Malpass. (*)