Apa Makna Hard Landing yang Disebut dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran?

2024-05-21T06:51:24.000Z

Penulis:Redaksi

Editor:Eva Pardiana

iran helikopter.jpg
Presiden Iran Ebrahim Raisi turun dari helikopter.

TEHERAN – Sebuah helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengalami kecelakaan pada Minggu, 19 Mei 2024.  

Media pemerintah Iran menggunakan frasa hard landing atau pendaratan keras untuk menggambarkan laporan jatuhnya helikopter Presiden Iran tersebut.

Hard landing awalnya merupakan ungkapan yang sering digunakan pihak berwenang di Rusia. Ini  untuk menggambarkan kejadian saat pesawat jatuh. Biasanya digunakan oleh Kementerian Pertahanan Rusia ketika melaporkan insiden dengan pesawat militer.

Misalnya, pada bulan Juni 2022 sebuah pesawat kargo militer Il-76 jatuh di wilayah Ryazan Rusia, menewaskan lima personel militer di dalamnya. Militer Rusia awalnya menggambarkan insiden tersebut sebagai pendaratan keras. Meskipun faktanya pesawat tersebut hampir hancur total.

Para analis mengatakan kata "kecelakaan" dihindari oleh para pejabat Rusia karena khawatir hal itu dapat menimbulkan kemarahan atau kepanikan. Hal ini disebut dengan newspeak. Contoh lainnya termasuk menyebut kematian seorang tentara sebagai “ketidakhadiran yang tidak diketahui di unit militer”.

Belum jelas jenis helikopter yang digunakan Raisi. Foto pertama yang beredar online menunjukkan Raisi turun dari helikopter Mi-17/171. Namun, juga  foto yang menunjukkan Presiden Iran sedang terbang dengan pesawat Bell 212. 

Bell 212 yang dikatakan digunakan Ebrahim Raisi

Kantor berita IRNA membagikan gambar yang diduga menunjukkan helikopter lepas landas terakhir sebelum kecelakaan. Menurut The Aviationist, Bell 212 yang dimaksud dilaporkan merupakan bekas helikopter Angkatan Udara Iran yang diubah tiga tahun lalu untuk digunakan oleh pemerintah Iran.

Belum Ditemukan

Hingga laporan ini kami tulis helikopter tersebut belum ditemukan. Pencarian besar-besaran masih dilakukan. Setidaknya 40 tim pencari dikerahkan. Angkatan bersenjata Iran juga telah diperintahkan untuk melakukan mobilisasi. Semua peralatan dan kapasitas tentara, Korps Garda Revolusi Islam  Iran dan pasukan penegak hukum dikerahkan untuk menemukan helikopter tersebut.

Rusia, Azerbaijan, Armenia dan Irak telah menawarkan bantuan untuk  menemukan helikopter. Demikian juga Uni Emirat Arab dan Turki.  Moskow juga menawarkan bantuan dalam penyelidikan penyebab kecelakaan itu. 

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengeluarkan pernyataan  yang mengajak rakyatnya untuk berdoa untuk kesehatan Raisi. “Jika rakyat Iran tidak khawatir, tidak akan ada gangguan terhadap pekerjaan negaranya,” katanya.

Sejauh ini tidak ada pernyataan dari para pejabat Amerika.  Departemen Luar Negeri negara tersebut hanya mengatakan mereka memantau dengan cermat laporan tentang kecelakaan itu. Yang jelas banyak kesalahan yang ditimpakan pada sanksi Amerika yang telah melumpuhkan perekonomian Iran.

Seperti dilaporkan sebelumnya, sebuah helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi harus melakukan apa yang oleh media pemerintah disebut sebagai “hard landing”. Menurut laporan, Presiden Raisi sedang dalam perjalanan ke Tabriz, di barat laut Iran, setelah mengunjungi perbatasan Iran-Azerbaijan di mana ia baru saja meresmikan bendungan Qiz Qalasi dan Khodaafarin bersama Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.

Helikopter tersebut merupakan bagian dari konvoi tiga helikopter. Dua helikopter lainnya mendarat dengan selamat. (TA)