Akali Aturan Eropa, Meta Jadikan Langganan Bebas Iklan Menjadi Ladang Cuan

2023-10-05T18:40:15.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Ilusrasi logo Meta
Ilusrasi logo Meta

UNI EROPA - Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram, dilaporkan sedang mempertimbangkan langganan bebas iklan bagi pengguna di Uni Eropa (UE) sebagai upaya untuk mematuhi aturan periklanan yang semakin ketat. 

Langkah ini serupa dengan platform lain seperti YouTube dan X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), yang telah menawarkan pilihan berlangganan untuk menghindari iklan dengan membayar biaya bulanan.

Rencana Meta ini adalah respons terhadap perubahan aturan privasi dan periklanan yang diberlakukan oleh regulator UE. Perusahaan tersebut berencana untuk membebankan biaya kepada pengguna di Eropa yang memilih untuk tidak menerima iklan yang dipersonalisasi di platform Facebook dan Instagram. 

Dilansir dari BBC Internasional,  Kamis, 5 Oktober 2023, Menurut laporan Meta kepada regulator UE, pengguna akan dikenakan biaya sekitar 10 Euro atau sekitar Rp160.000 per bulan (Kurs Rp.16.000) untuk penggunaan Instagram atau Facebook tanpa iklan yang dipersonalisasi di perangkat desktop, dan €13 atau sekitar Rp208.000 per bulan untuk perangkat seluler.

Langkah ini tidak hanya memungkinkan Meta untuk menghasilkan pendapatan tambahan dari pasar UE, tetapi juga memungkinkan mereka untuk mematuhi peraturan privasi yang semakin ketat di wilayah tersebut.

 Aturan tersebut mengharuskan perusahaan teknologi untuk memberikan opsi yang lebih jelas dan mudah diakses kepada pengguna untuk mengontrol bagaimana data mereka digunakan untuk periklanan. Selain itu, regulator UE telah menegaskan bahwa perusahaan seperti Facebook dan Instagram tidak dapat memaksa persetujuan dari pengguna.

Meskipun langkah ini memiliki tujuan yang jelas, ada potensi tantangan dan hambatan. Dilansir dari BBC Internasional, Kamis, 5 Oktober 2023, Brooke Erin Duffy, seorang profesor di departemen komunikasi Cornell University, mengungkapkan keprihatinannya bahwa audiens muda yang terbiasa menggunakan platform sosial mungkin enggan membayar layanan bebas iklan. 

Para pengguna ini telah tumbuh dengan berbagai platform yang menyediakan layanan secara gratis, didukung oleh iklan. Oleh karena itu, pertanyaan muncul tentang sejauh mana pengguna bersedia membayar untuk menghindari iklan.

Dalam kerangka yang lebih luas, langkah-langkah ini mencerminkan perubahan signifikan dalam ekosistem periklanan dan privasi digital. Perusahaan teknologi seperti Meta terus beradaptasi dengan perubahan regulasi dan keinginan konsumen, sambil mencari cara untuk menjaga pendapatan mereka. 

Seiring waktu, bagaimana pengguna merespons langganan bebas iklan dan bagaimana kebijakan ini akan memengaruhi model bisnis perusahaan akan menjadi subjek pengamatan yang menarik dalam dunia digital yang terus berkembang.(*)