Penetrasi Asuransi Jiwa
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
BADUNG - Berdasarkan data kinerja Industri Asuransi Jiwa total penetrasi asuransi jiwa terhadap total penduduk Indonesia pada periode Semester 1 2022 baru mencapai angka 8%.
Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon mengungkapkan, sejatinya angka ini jauh lebih baik jika dibandingkan periode sebelumnya yang hanya mencapai 7,4%.
"Angka penetrasi ini didorong oleh peningkatan total tertanggung yang mencapai 19,1% atau berjumlah 73,9 juta orang," katanya dikutip dari Balinesia.id jaringan Kabarsiger.com pada Selasa, 18 Agustus 2022.
Peningkatan ini sesungguhnya menjadi angin segar bagi industri di tengah berbagai perlambatan yang terjadi di beberapa sektor industri keuangan.
Karenanya, Ajang Insurance Forum 2022 di Bali diharapkan semakin memperkuat peran industri asuransi dalam potensi perkembangan ekonomi global.
Kegiatan tahunan tingkat dunia ini digelar Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) bertajuk Digital & Risk Management in Insurance (DRiM) di The Westin Nusa Dua Badung Bali pada 17-18 Oktober 2022.
Global Federation Insurance Association (GFIA) turut mendukung AAJi dalam Seminar DRiM dalam acara yang lebih besar bernama Insurance Forum 2022. Even ini mengangkat tema “Supportive Strong, Inclusive & Sustainable Recovery”,
Ditambahkan Budi Tampubolon Insurance Forum merupakan inisiasi GFIA yang selalu dilaksanakan di negara yang menjadi tuan rumah G20 Presidency.
Even ini bertujuan menyelaraskan rencana strategis industri perasuransian dengan fokus perekonomian yang diangkat oleh para pimpinan negara dalam diskusi G20 Presidency.
"Kami berharap akan muncul berbagai rencana strategis yang dapat diterapkan industri asuransi dalam mendukung strategi pemulihan kehidupan sosial masyarakat dan ekonomi nasional,” jelas Budi Tampubolon.
Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank Otoritas Jasa Keuangan (IKNB OJK), Ogi Prastomiyono dalam sambutannya mengatakan pandemi Covid-19 mendorong interaksi digital jauh lebih banyak daripada sebelumnya, tak terkecuali di industri asuransi.
Kata Ogi Prastomiyono, pandemi telah mengubah proses bisnis sektor asuransi menuju digitalisasi.
Digitalisasi tidak hanya membantu perusahaan asuransi meningkatkan kepuasan pelanggan, tetapi juga membantu meningkatkan efisiensi operasi bisnis.
OJK mendorong industri asuransi untuk bertransformasi dalam proses bisnis dan penyediaan layanan kepada konsumen, dengan mengoptimalkan penggunaan digital tools,” jelas Ogi Prastomiyono dalam sambutannya di acara Insurance Forum 2022. (*)