Penulis:Eva Pardiana
JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa Indonesia akan kebanjiran investasi asing dari ratusan korporasi global. Nilai investasi tersebut ditaksir mencapai US$84,17 miliar atau setara Rp1.203,6 triliun.
Dia menyebut, investasi jumbo tersebut berasal dari relokasi dan diversifikasi yang dilakukan oleh sekitar 162 korporasi global. Sebanyak 23 korporasi dari jumlah tersebut telah memastikan akan menanamkan modalnya di tanah air dengan potensi mencapai US$8,12 miliar setara Rp116,1 triliun.
Sementara itu, sebanyak 25 korporasi dengan nilai investasi US$35,55 miliar setara Rp508,36 triliun telah menyatakan komitmen mereka untuk mengalihkan uangnya ke Indonesia.
Dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ), Indonesia juga telah mendapatkan komitmen sebesar US$32,7 miliar setara Rp467,6 triliun.
"Ini tentunya menjadi persepsi yang semakin baik antara kedua pemimpin negara dan para investor yang ada di Uni Emirat Arab kepada pemerintah Indonesia," katanya dalam keterangan resmi, Kamis, 4 November 2021.
Adapun, hingga September 2021, realisasi investasi Indonesia telah mencapai Rp659,4 triliun yang terdiri dari realisasi investasi kuartal III sebesar Rp216,7 triliun dan reaisasi investasi enam bulan sebelumnya sebesar Rp442,7 triliun.
Realisasi investasi pada kuartal ketiga 2021 naik 3,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Investasi tersebut menyerap tenaga kerja hingga mencapai 288.687 orang.
Namun penanaman Modal Asing (PMA) atau Foreign Direct Investment (FDI) pada kuartal ketiga turun secara tahunan (yoy) 2,7% menjadi Rp103,2 triliun.
Sementara, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tercatat naik naik 10,3% secara tahunan (yoy) menjadi Rp113,5 triliun.
Pada semester I-2021, kontribusi PMA dan PMDN seimbang masing-masing sebesar Rp228,5 triliun (51,6%) dan Rp214,2 triliun (48,4%).
Bahlil optimis bahwa target investasi Rp900 triliun tahun ini bisa tercapai akhir tahun. Target tersebut bahkan lebih tinggi dari Rencana Strategis (Renstra) BKPM 2020-2024 sebelum mengalami perubahan nomenklatur menjadi Kementerian Investasi sebesarRp858,5 triliun.
"Pencapaian target investasi tahun 2021 tentunya bukan pekerjaan yang gampang, namun memerlukan usaha keras," katanya. (*)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Daniel Deha pada 05 Nov 2021