Suparmin, Sosok Inspiratif yang Dorong Ketahanan Pangan Lampung Selatan dengan Dukungan PLN Peduli

Eva Pardiana - Selasa, 12 November 2024 17:22
Suparmin, Sosok Inspiratif yang Dorong Ketahanan Pangan Lampung Selatan dengan Dukungan PLN PeduliSuparmin, Ketua Kelompok Tani Tunas Baru yang menjadi penggerak Ketahanan Pangan di Lampung Selatan (sumber: PLN UID Lampung)

LAMPUNG SELATAN – Suparmin, Ketua Kelompok Tani Tunas Baru di Desa Sidoharjo, Kecamatan Way Panji, Kabupaten Lampung Selatan, telah menjadi sosok inspiratif dalam mendorong ketahanan pangan lokal. Dengan dukungan penuh dari program Electrifying Agriculture PLN Peduli, Suparmin dan kelompok taninya berhasil meningkatkan kesejahteraan petani setempat serta menggandakan hasil panen padi mereka.

Sebelum menerima bantuan dari PLN berupa sumur bor, Suparmin dan para petani hanya mampu memanen padi satu kali setahun karena ketergantungan pada genset untuk menyuplai air. Namun, sejak bantuan sumur bor PLN Peduli hadir sekitar tiga tahun lalu, hasil panen mereka meningkat menjadi dua kali setahun, dengan biaya operasional yang jauh lebih rendah.

“Alhamdulillah, sebelum ada sumur bor dari PLN Peduli, kami hanya bisa panen satu kali setahun. Tapi, setelah bantuan ini, kami bisa panen dua kali setahun,” ungkap Suparmin dengan penuh syukur.

Suparmin menjelaskan bahwa sebelumnya mereka harus mengeluarkan biaya tinggi untuk bahan bakar genset demi memenuhi kebutuhan air di sawah. Untuk satu hektar sawah, genset perlu dihidupkan selama sekitar 10 jam, dengan biaya bahan bakar mencapai Rp80.000 per jam. Setiap kali mengisi air, biaya yang dikeluarkan mencapai sekitar Rp800.000 per hektar, atau Rp2.400.000 untuk satu musim tanam.

“Dengan adanya pompa listrik dari PLN Peduli, biaya itu turun drastis menjadi sekitar Rp250.000 per hektar. Bagi kami yang rata-rata memiliki tiga hektar sawah, ini adalah penghematan besar yang berdampak langsung pada peningkatan keuntungan,” tambah Suparmin.

Berkat penghematan biaya tersebut, hasil panen di Desa Sidoharjo mengalami peningkatan signifikan. Saat panen raya, Suparmin dan kelompok taninya berhasil mencapai produksi rata-rata 8 hingga 9 ton padi per hektar. Capaian ini membuktikan bahwa dengan dukungan tepat, ketahanan pangan dan kesejahteraan petani dapat tercapai.

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung, Muhammad Joharifin, menegaskan bahwa program Electrifying Agriculture yang digagas PLN Peduli merupakan wujud komitmen PLN dalam mendukung masyarakat desa untuk meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan pangan, terutama di daerah-daerah yang sangat membutuhkan.

“PLN tak hanya menerangi desa-desa terpencil tetapi juga berperan sebagai mitra masyarakat dalam mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan di Indonesia,” ungkap Joharifin.

Dengan bantuan dari PLN, para petani seperti Suparmin mampu mewujudkan potensi terbaik mereka dalam sektor pertanian, sekaligus mengurangi biaya operasional. PLN berharap, inisiatif ini bisa menjadi langkah nyata dalam menciptakan ketahanan pangan dan kesejahteraan bagi masyarakat di pedesaan. (*)

Tags PLN UID LampungBagikan

RELATED NEWS