Yayasan Satunama Bahas Urgensi Pembentukan Forum Disabilitas Bandar Lampung

Yunike Purnama - Minggu, 28 September 2025 05:05
Yayasan Satunama Bahas Urgensi Pembentukan Forum Disabilitas Bandar LampungYayasan Satunama Bahas Urgensi Pembentukan Forum Disabilitas Bandar Lampung (sumber: Yunike Purnama/Kabarsiger)

BANDARLAMPUNG - Yayasan Satunama melalui program ‘Strengthening the Ability of Marginalized Communities to Represent Their Interests Under the New Government’, berfokus pada penguatan kapasitas kelompok marjinal termasuk komunitas disabilitas agar dapat secara aktif terlibat dalam proses pengambilan kebijakan publik.

Dalam upaya realisasi program tersebut, Yayasan Satunama fokus membahas pentingnya untuk segera membentuk Forum Disabilitas Bandar Lampung. Hal ini disampaikan oleh kedua narasumber Dr. Supron Ridisno, M.Pd.I dan Drs. Ahmad Haryono, CMed dalam acara pelatihan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Disabilitas untuk komunitas disabilitas di Bandar Lampung. 
Kegiatan berlangsung di Hotel Batiqa pada Sabtu, 27 September 2025.

Narasumber Dr. Supron Ridisno, M.Pd.I. Foto: Yunike Purnama/Kabarsiger

Supron Ridisno yang merupakan disabilitas tuna netra menyampaikan, dalam rangka memperkuat landasan pengetahuan dan kesadaran kritis, saya kira temen-temen organisasi harus memiliki kapasitas untuk pahami kebijakan, supaya nanti kita dorong dapat mampu melakukan advokasi bagaimana proses kebijakan yang ada ini inklusif. Artinya temen-temen disabilitas harus terlibat dalam proses perencanaan, sehingga program pemerintah sejalan inklusif juga.

"Jangan sampai kita bicara inklusif, tetapi programnya tidak inklusif dan sejalan. Di dalam peraturan ada keterlibatan, harus ada keterwakilan temen-temen disabilitas dalam proses penyusunan kebijakan. Sehingga kebijakan ini bisa menjawab kebutuhan temen-temen disabilitas, karena prinsipnya kita yang tahu permasalahan ya harus kita juga yang menyampaikan,"ujar Supron.

Narasumber kedua Drs. Ahmad Haryono, CMed. Foto: Yunike Purnama/Kabarsiger

Narasumber kedua Ahmad Haryono juga menambahkan sudah saatnya memang bentuk forum disabilitas Bandar Lampung, karena dengan forum ini kita perkuat jaringan dan memperkuat suara kita untuk sampai ke pemangku kebijakan.

"Hal ini sejalan dengan visi  Yayasan Satunama ingin mengadopsi praktik advokasi komunitas disabilitas dengan memperkuat kapasitas advokasi komunitas agar mampu mendorong kebijakan publik yang berpihak," ujar Ahmad.

Salah satu upaya strategis adalah membentuk organisasi atau institusi komunitas disabilitas yang solid dan berkesinambungan. Momentum ini kemudian akan diperkuat dengan penyelenggaraan pertemuan komunitas dampingan secara rutin setiap bulan sebagai ruang konsolidasi, pembelajaran, dan advokasi bersama.

Fasilitator Lapangan Yayasan SATUNAMA Yogyakarta untuk Bandar Lampung Sely Fitriani menambahkan, "Yayasan Satunama menggelar kegiatan ini bertujuan memperkuat pemahaman bahwa hak penyandang disabilitas adalah bagian hak asasi, sekaligus membekali komunitas dengan keterampilan advokasi dan pengorganisasian," ujar Sely.

Selain memperkuat pemahaman terkait pemenuhan hak disabilitas adalah bagian fundamental dari HAM. Harapannya peserta juga paham terhadap HAM dan disabilitas terbukti melalui refleksi dan diskusi. Kemudian tersusunnya strategi advokasi inklusif oleh komunitas, seperti draf kebijakan lokal/pelayanan publik.
Komitmen komunitas membentuk jaringan/forum advokasi berbasis disabilitas di Bandar Lampung khususnya, "Membangun Rumah Bersama Komunitas Disabilitas: Konsolidasi, Kemandirian, dan Advokasi Berkelanjutan".

Harapannya semangat untuk kedepan mengaktifkan suara komunitas disabilitas dalam arena kebijakan public, membangun struktur komunitas yang inklusif dan berkelanjutan melalui organisasi dan pertemuan rutin, menguatkan kesadaran kritis dan advokasi berbasis hak melalui pelatihan HAM dan disabilitas. (*)

Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS