WHO: Mencampur Dua Dosis Vaksin Covid-19 Berbeda Bisa Jadi Tren Berbahaya

Eva Pardiana - Rabu, 14 Juli 2021 18:26
WHO: Mencampur Dua Dosis Vaksin Covid-19 Berbeda Bisa Jadi Tren BerbahayaIlustrasi beberapa produk vaksin Covid-19 yang berbeda. (sumber: Freepik)

Kabarsiger.com – Akhir-akhir ini, banyak ilmuwan yang meneliti efek dan manfaat mencampurkan dua dosis vaksin dari merek berbeda, seperti vaksin Pfizer untuk dosis pertama, dan AstraZeneca sebagai dosis kedua.

Hal ini kemungkinan karena keterbatasan pasokan vaksin di daerah tertentu, sehingga mencampurkan vaksin dinilai sebagai solusi untuk mengatasi hal tersebut.

Akan tetapi, kepala ilmuwan yang tergabung dalam Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, Soumya Swaminathan, memberi peringatan kepada individu agar tidak mencampur dan mencocokkan beberapa jenis vaksin Covid-19 dari produsen yang berbeda.

Menurutnya, tindakan tersebut dapat menjadi tren berbahaya, karena kini masih sedikit data terkait dampak kesehatan yang ditimbulkan.

“Ini akan menjadi situasi kacau di negara-negara jika warga mulai memutuskan kapan dan siapa yang akan mengambil dosis kedua, ketiga dan keempat,” ujar Soumya yang dikutip dari laman Reuters.

Sebelumnya, Kelompok Ahli Penasihat Strategis WHO tentang vaksin mengatakan bahwa pada bulan Juni vaksin Pfizer Inc (PFE.N) dapat digunakan sebagai dosis kedua setelah dosis awal AstraZeneca (AZN.L), jika yang terakhir tidak tersedia.

Uji klinis yang dipimpin oleh Universitas Oxford di Inggris sedang berlangsung untuk menyelidiki pencampuran rejimen vaksin AstraZeneca dan Pfizer. Uji coba baru-baru ini diperluas untuk mencakup vaksin Moderna Inc (MRNA.O) dan Novavax Inc (NVAX.O). (TA)

Editor: Eva Pardiana
Tags #vaksin covid-19WHOBagikan

RELATED NEWS