JAKARTA - WhatsApp baru saja merilis fitur seperti Yellow Pages di Brasil, Indonesia, Meksiko dan Kolombia. Fitur direktori bisnis sebelumnya telah melewati uji coba di Sao Paulo Brasil tahun lalu.

The Verge menuliskan berdasarkan siaran pers WhatsApp, fitur baru itu sedang dalam tahap uji fitur pembayaran pedagang di Brasil. Uji coba dilakukan dengan beberapa mitra pembayaran.

Bagi bisnis yang mendaftar ke platform WhatsApp Business di lima negara tadi akan muncul dalam direktor. Khusus di Brasil, fitur akan tersedia juga untuk usaha kecil.

• Tips Cara Nonton Piala Dunia Pakai TV Digital atau Streaming
• Nikmati Ragam Penawaran Menarik dari Shopee di 12.12 Birthday Sale
• Sepekan IHSG Melemah Terbatas, Kapitalisasi Pasar Susut Rp4 Triliun

Di Brasil fitur hanya tersedia untuk Android. Namun pengguna di negara lain dapat menggunakan fitur tersebut baik untuk perangkat Android maupun iOS.

"Sementara jutaan bisnis di Brasil menggunakan [WhatsApp] untuk chat, kami tidak membuatnya dengan mudah untuk menemukan bisnis atau membeli dari mereka, jadi orang-orang akhirnya harus menggunakan cara kerja," ungkap CEO Meta, induk perusahaan WhatsApp, Mark Zuckerberg dalam pernyataannya dikutip dari The Verge Sabtu, 19 November 2022

"Tujuan utamanya membuat Anda bisa menemukan, mengirim pesan dan membeli dari bisnis pada chat WhatsApp yang sama".

Sudah sejak beberapa waktu lalu, WhatsApp semakin serius menggarap unit bisnisnya. Misalnya menambahkan fitur yang berfokus pada e-commerce, seperti dukungan keranjang belanja dalam aplikasi.

• Cek Harga Emas Antam di Pegadaian Minggu, 13 November 2022
• Diresmikan Hari Ini, Berikut Fakta Masjid Raya Sheikh Zayed Solo
• Hanya Dua Hari, Dapatkan Paket Best Deal 4G Telkomsel Mulai Rp30 Ribu

Kemungkinan pembayaran dalam aplikasi juga hadir dalam layanan tersebut. Baru-baru ini Meta mengumumkan 'pengalaman belanja end-to-end pertama' WhatsApp di India dengan retailer JioMart awal tahun ini.

Sebelumnya WhatsApp berusaha meluncurkan fitur pembayaran di Brasil pada 2020. Namun akhirnya ditangguhkan oleh bank sentral setempat dan setelah mendapat persetujuan Reuters melaporkan bank sentral tidak mengizinkan pembayaran ke pedagang.

Selain itu Financial Times melaporkan Meta kesulitan menemukan mitra pembayaran untuk fitur ke pedagangnya. (*)