Wait and See Emiten Minyak, IPOT Rekomendasi 3 Saham untuk Trading Minggu ini

Yunike Purnama - Selasa, 05 Desember 2023 11:35
Wait and See Emiten Minyak, IPOT Rekomendasi 3 Saham untuk Trading Minggu iniIlustrasi pergerakan harga saham (sumber: IPOT)

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksiterus bergerak positif di atas level 7.000 setelah ditutup di level 7.059 pada Jumat lalu, 1 Desember 2023.

Community Lead IPOT, Angga Septianus menjelaskan geliat IHSG yang terus positif pada minggu lalu tertopang 3 sentimen, yakni diskusi OPEC+ terkait pemotongan supply minyak, rebalancing Indeks MSCI serta sentimen inflasi dan PMI Indonesia November.

Dijelaskan Angga, harga minyak turun lebih dari 2% padaperdagangan Kamis lalu setelah produsen OPEC+ menyetujuipengurangan produksi minyak secara sukarela untuk kuartalpertama tahun depan yang jauh dari ekspektasi pasar. Arab Saudi, Rusia, dan anggota OPEC+ lainnya, yang memproduksilebih dari 40% minyak dunia, menyetujui pengurangan produksisukarela mendekati 2 juta barel per hari (bph) pada kuartalpertama tahun 2024.

Setidaknya 1,3 juta barel per hari dari pemotongan tersebutmerupakan perpanjangan dari pembatasan sukarela yang sudahdilakukan Arab Saudi dan Rusia. Sebelumnya, para delegasimengatakan pengurangan tambahan baru yang sedang dibahasadalah sebesar 2 juta barel per hari.

"Setelah diskusi OPEC+, ternyata emiten-emiten minyak tidakterdongkrak. Perekonomian ke depan terkait minyak juga nggakbanyak demand. Permintaan minyak nggak setinggi beberapawaktu yang lalu. Jadi untuk emiten minyak sebaiknya wait and see," sarannya pada Selasa, 5 Desember 2023.

Terkait rebalancing Indeks MSCI yang efektif 1 Desember 2023 dilakukan pada closing market. Di Global Standard Index: AMMN masuk, sementara INCO keluar. Global Small Cap: ARTO dan EMTK masuk, sedangkan BBYB, BUMI, PTPP, TINS & WIKA keluar.

Sementara itu terkait sentimen inflasi dan PMI Indonesia November, inflasi Indonesia pada November 2023 tercatat2,86% yoy dan 0,38% mom dengan Indeks Harga Konsumen(IHK) sebesar 116.08. Tingkat inflasi November 2023 lebihtinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu.

"Kelompok pengeluaran penyumpang inflasi terbesar di November 2023 secara yoy adalah makanan, minuman dantembakau dengan andil inflasi sebesar 1,75%."

PMI Manufaktur Indonesia sendiri pada November 2023 beradadi level 51,7. Angka ini naik tipis jika dibandingkan dengancapaian Oktober 2023 yang berada di level 51,5. PMI Manufaktur Indonesia masih berada dalam fase ekspansifselama 27 bulan terakhir. S&P Global menjelaskan peningkatanini disebabkan oleh pertumbuhan produksi dan peningkatanjumlah tenaga kerja.

"Ke depan bisa dipantau saham-saham teknologi yang sedanguptrend dan saham-saham yang dimasuki asing (inflow asing) seperti perbankan," sarannya.

Berbicara tentang sentimen market minggu ini untuk periode 4-8 Desember 2023 yang wajib diperhatikan para trader saham, Angga menyebutkan sentiment cadangan devisa Indonesia danIKK serta sentimen non-farm payroll.

"Cadangan devisa diprediksi meningkat, begitu juga dengannon-farm payroll yang berarti lapangan kerja tercipta lebihbanyak dibandingkan bulan sebelumnya," terangnya.

Nah, berkaca pada data-data ekonomi dan sentimen di atas, PT Indo Premier Sekuritas yang berkomitmen mengedukasimasyarakat untuk mulai belajar investasi tanpa registrasi dengan#PakeAjaDulu IPOT, merekomendasikan 3 saham untuk trading pada minggu ini hingga 8 Desember 2023 mendatang, yakniBuy ASII (Support: 5.600, Resistance: 6.000), Buy on Breakout ARTO (Support: 3.200, Resistance: 4.200) dan Buy BBRI (Support: 5.275, Resistance: 5.575).(*)

Editor: Redaksi
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS