Usman Kansong Dilantik Jadi Dirjen IKP Kemenkominfo, Ini Tugas Terdekatnya
Eva Pardiana - Rabu, 11 Agustus 2021 06:03JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melantik Usman Kansong sebagai Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik.
Usman yang merupakan mantan Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf Amin pada Pemilu Presiden 2019 itu menggantikan Widodo Muktiyo, Dirjen IKP sebelumnya, yang kini menjadi Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Komunikasi dan Media Massa.
Usman yang menyebut transformasi sejarah perjalanan Kementerian Kominfo hingga penanganan pandemi Covid-19 dalam tugas dan fungsi komunikasi publik menjadi tantangan tersendiri.
“Saya kira tantangan pertama tentu saja perubahan atau transformasi dari Kementerian Penerangan ke Kementerian Kominfo. yang tadinya proses komunikasi publik itu tersentralisasi di Kementerian Penerangan, tetapi sekarang terdistribusi,” ujarnya di Ruang Media Center Kemenkominfo, Selasa (10/08/2021).
Tantangan Ditjen IKP, lanjut Usman, adalah mengorkestrasi dan menggerakkan harmoni komunikasi publik pemerintah agar dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
“Tantangan kedua tentu saja karena ini era digital, maka kita sering mendapatkan apa yang kita sebut hoaks, disinformasi, dan malinformasi yang tentu saja ini harus kita perhatikan melalui berbagai program dan berbagai langkah,” jelasnya.
Usman menjelaskan salah satu hal penting dalam orkestrasi komunikasi publik adalah dengan mencegah beredarnya hoaks maupun kabar bohong dengan melakukan literasi digital.
“Literasi digital sudah diluncurkan oleh Presiden dan kemudian teman-teman berkontribusi melakukan fact check (cek fakta).” tandasya.
Usman menegaskan komitmen menjaga ruang digital dari berbagai konten negatif salah satunya menuntut tanggung jawab dan kontribusi dari platform digital di Indonesia seperti Facebook, Google, Twitter dan Instagram. “Karena memang hoaks itu adanya di platform-platform itu,” paparnya.
Tantangan lain yang akan menjadi tugas terdekat Usman setelah dilantik adalah penanganan pandemi. “Tadi pak menteri mengatakan kita harus mulai melakukan kampanye secara masif, terutama untuk 1M memakai masker, kemudian 2M lainnya dan juga bagaimana kita mengkomunikasikan 3T (testing, tresing dan treatment),” ujarnya.
Ia menegaskan kampanye memakai masker menjadi perhatian serius saat ini. Sebab, dari target 95% masyarakat Indonesia yang menggunakan masker saat ini masih di kisaran 85%.
“Kita harus mencapai target di September 95 persen. Itu target yang terukur, kuantitatif. Jadi itu yang mesti kita kejar dahulu baru kemudian yang lainnya paralel kita lakukan,” jelasnya.
Berbekal pengalaman panjang di dunia jurnalistik, Usman berharap dapat bekerja sama dan saling kontribusi antar pihak untuk menangani ancaman hoaks, disinformasi maupun malinformasi di ruang digital.
Usman memiliki rekam jejak yang panjang sebagai jurnalis, sejak 2009 hingga 2020, ia berada di Harian Media Indonesia dengan jabatan terakhir direktur pemberitaan. Sebelumnya ia pernah menjadi jurnalis di Harian Republika dan Metro TV.
Selain jurnalis, Usman juga aktif mengajar di sejumlah perguruan tinggi swasta. Serta pernah berpartisipasi dalam program "people to diplomacy" yang digagas Kominfo di Rusia dan Belarusia pada 2015, serta Amerika Serikat pada 2016 lalu. (*)