Ungguli Amerika Serikat, China Berhasil Bangun hingga 600.000 BTS 5G dalam Tiga Bulan

Yunike Purnama - Jumat, 21 Juli 2023 06:08
Ungguli Amerika Serikat, China Berhasil Bangun hingga 600.000 BTS 5G dalam Tiga BulanChina mencatatkan telah melampaui target pembangunan Base Transceiver Station (BTS) 5G enam bulan sebelumnya. (sumber: Ist)

BEIJING - China mencatatkan telah melampaui target pembangunan Base Transceiver Station (BTS) 5G enam bulan sebelumnya. Dilaporkan negeri tirai bambu ini telah membangun hampir 3 juta menara BTS hingga akhir Juni lalu.

Angka tersebut jauh mengungguli saingannya, Amerika Serikat dalam hal perlombaan konektivitas 5G. Melansir dari South China Morning Post, Amerika Serikat telah membangun menara BTS 5G sebanyak 100.000 diantara tahun 2019 hingga 2021. Dibandingkan dengan China yang membangun 600.000 menara BTS 5G baru hanya dalam waktu tiga bulan terakhir. China sendiri mulai membangun menara BTS 5G pada 2019 lalu.

Bulan Maret lalu, Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China mengumumkan rencana untuk membangun 2,9 juta menara BTS di akhir tahun ini. 

“Pada akhir Juni, jumlah menara BTS 5G di China telah mencapai 2,937 juta, mencakup semua wilayah perkotaan di kota tingkat prefektur dan tingkat kabupaten, dan cakupannya terus berkembang luas dan dalam,” kata kepala insinyur dan juru bicara Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi, Zhao Zhiguo, pada hari Rabu, 19 Juli 2023 lalu.

Kehadiran menara BTS 5G sendiri diperlukan untuk menjalankan aplikasi dan sejumlah layanan yang membutuhkan konektivitas berkecepatan tinggi seperti kendaraan otonom, operasi kesehatan secara jarak jauh, dan pabrik pintar.

Ekspansi jaringan yang cepat sebagian didukung oleh pemerintah Beijing untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi. “Kami telah memperkuat pembangunan infrastruktur informasi baru dan dengan penuh semangat mempromosikan integrasi mendalam ekonomi digital dan ekonomi riil,” ujar Zhao.

Namun, investasi besar-besaran ini membawa kekhawatiran tersendiri. Melansir South China Morning Post, investasi infrastruktur telekomunikasi ini ditakutkan akan terpukul akibat dari melambatnya pertumbuhan ekonomi China dalam beberapa bulan ini.

Sejumlah kritikus juga menyebutkan investasi ini sebagai hal yang membuang-buang uang karena konektivitas 4G secara teori mampu mencapai kecepatan seperti 5G dan bisa memenuhi kebutuhan sebagian besar konsumen.

Tao Qing, direktur biro pemantauan dan koordinasi operasi Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi, menyebutkan pengadaan 5G lebih berfokus untuk pengembangan manufaktur pintar. Sejumlah besar manufaktur digital dengan konektivitas 5G sudah dibangun di seluruh negeri. Hasilnya, Qing menyebutkan produktivitas meningkat lebih dari sepertiga.

Zhao menambahkan pendapatan untuk bisnis pintar menghasilkan hasil positif.. “Pada paruh pertama tahun ini, pendapatan bisnis baru seperti pusat data internet, data besar, komputasi awan, dan Internet of Things (IoT) meningkat sebesar 19,2% Year-to-Year (YoY), mendorong pertumbuhan pendapatan layanan telekomunikasi sebesar 3,7%.” (*)

Editor: Redaksi
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS