Tuhu Bangun: Pemimpin dan Humas di Era Digital Harus Adaptif dan Humanis

Eva Pardiana - Minggu, 19 Oktober 2025 17:38
Tuhu Bangun: Pemimpin dan Humas di Era Digital Harus Adaptif dan HumanisSantiaji Jurnalistik dan Kehumasan Bongkar Post Group 2025, Minggu (19/10/2025). (sumber: PTPN I Regional 7)

BANDAR LAMPUNG — Di tengah arus transformasi digital yang melanda berbagai aspek kehidupan, kepemimpinan dan kehumasan dituntut untuk beradaptasi serta berubah secara fundamental. Region Head PTPN I Regional 7, Tuhu Bangun, membagikan pandangannya tentang bagaimana kepemimpinan modern dapat menjawab tantangan tersebut dalam acara Santiaji Jurnalistik dan Kehumasan Bongkar Post Group 2025, Minggu (19/10/2025).

Dengan menekankan pentingnya empati, inovasi, dan kolaborasi antara teknologi dan humanisme, Tuhu Bangun menawarkan solusi bagi para pemimpin dan praktisi humas untuk menghadapi era digital.

Menurutnya, pemimpin di era digital bukan hanya harus visioner, tetapi juga adaptif dan memahami perkembangan teknologi agar mampu menjaga relevansi organisasi di tengah perubahan.

“Seorang CEO modern memimpin dengan empati, memberdayakan inovasi, dan memastikan bahwa kemajuan melayani kemanusiaan, bukan sebaliknya,” ujarnya.

Tuhu Bangun juga menekankan pentingnya nilai-nilai dalam membentuk karakter, integritas, dan profesionalisme insan perusahaan.

“Kehumasan di era digital memiliki kemampuan menjangkau audiens global secara cepat dan melakukan dialog langsung melalui platform media sosial,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa kolaborasi antara teknologi canggih dan nilai kemanusiaan menjadi kunci dalam menciptakan komunikasi yang personal, inklusif, dan etis.

“Fokus humas di era 5.0 adalah kolaborasi antara teknologi dan humanisme,” ujarnya.

Menurut Tuhu, praktisi humas di era digital harus memiliki kecerdasan emosional dan empati, kemampuan adaptif, penguasaan teknologi komunikasi, serta pemikiran kritis dan kreatif.

“Kecerdasan emosional dan empati tidak bisa digantikan oleh teknologi,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyoroti perubahan besar dalam praktik kehumasan akibat transformasi digital. Dunia komunikasi kini menuntut kecepatan, keterbukaan, dan interaksi dua arah yang intensif antara organisasi dan publik.

“Kehumasan di era digital memiliki kemampuan menjangkau audiens global secara cepat, memantau opini publik secara real-time, dan melakukan dialog langsung melalui berbagai platform media sosial,” pungkasnya. (*)

Bagikan

RELATED NEWS