Tips Kelola Keuangan untuk Generasi Sandwich

Yunike Purnama - Minggu, 05 Desember 2021 15:57
Tips Kelola Keuangan untuk Generasi SandwichIlustrasi tips financial generasi sandwich. (sumber: sikapiuangmu.ojk.go.id)

BANDARLAMPUNG - Kemampuan mengelola keuangan merupakan salah satu hal yang kerap kali muncul di tengah pembicaraan mengenai generasi milenial.

Sebagian orang berpendapat bahwa generasi milenial menghadapi tantangan cukup berat dalam hal pengelolaan keuangan, karena mereka diasumsikan menjadi generasi yang tidak hanya bertanggungjawab pada diri sendiri tetapi juga kepada orang tua dan anak-anak mereka.

Pendapat inilah yang melahirkan istilah generas sandwich. Laman ojk.go.id menulis, istilah generasi sandwich pertama kali diperkenalkan oleh Dorothy A. Miller professor dari University Kentucky, Lexington, Amerika Serikat pada tahun 1981. Generasi sandwich merupakan generasi yang harus menanggung hidup 3 generasi, yaitu orang tuanya, diri sendiri, dan anaknya.

Banyak yang melihat generasi sandwich ini menghapi tantangan tetapi juga beban, karena rata-rata tidak berpenghasilan tinggi. Namun, perencana keuangan sekaligus CEO ZAP Finance Prita Ghozie mengatakan, masalah ini sesungguhnya bisa disiasati, terutama dengan perencanaan keuangan yang matang.

"Setiap mention generasi sandwich jadi sedih mulu? Well, hari ini kita ubah yuk! Takdir udah turun, maka the only way: Ikhlas dan dibawa happy aja," katanya dikutip dari Instagram @pritaghozie.

Berikut ini kiat-kiat pengelolaan keuangan yang dapat dipraktekkan oleh generasi sandwich menurut Prita:

1.Kenali dan pahami kebutuhan

Kenali dan pahami kebutuhan diri sendiri, pasangan, dan keluarga. Prioritaskan kebutuhan hidup, bukan gaya hidup.

2.Atur cash flow

Setelah menentukan prioritas, tentukan cash flow. Persentase yang bisa digunakan yaitu 50-70% untuk kebutuhan hidup, 20% untuk menabung, dan 10% untuk hiburan.

Mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan sampingan bisa menjadi solusi ketika cash flow tersebut dirasa masih kurang.

3.Usahakan tetap menabung

Memang terasa berat untuk menabung di saat pengeluaran cukup. Namun, Prita menilai menabung tetap penting terutama untuk dana darurat.

Jika dana darurat sudah tersedia, lanjutkan dengan tabungan untuk dana pensiun dan dana untuk anak-anak. Menabung untuk liburan juga sah-sah saja apabila masih terdapat bonus yang tersisa.

4. Jangan lupa proteksi

Selain dana darurat, Prita juga menilai proteksi berupa asuransi jiwa untuk diri sendiri dan asuransi kesehatan untuk seluruh anggota keluarga sama pentingnya.

5.Komunikasikan secara terbuka

Mengkomunikasikan keadaan sebenarnya kepada seluruh anggota keluarga, terutama orang tua, dapat menjadi jalan keluar ketika memang terasa berat dijalani sendiri.

Mengelola keuangan secara bijak, merupakan hal penting. Memilih cara dan saat yang tepat membelanjakan uang juga penting. Anda dapat menghemat pengeluaran dengan mengikuti promo.(*) 

Editor: Yunike Purnama
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS