Tips Cara Menghindari Serangan Siber Lockbit Ransomware
Yunike Purnama - Kamis, 18 Mei 2023 10:17BANDARLAMPUNG - LockBit ransomware dilaporkan menyebarkan 1,5 TB data karyawan dan nasabah Bank Syariah Indonesia ke internet. Hal tersebut diketahui dilakukan setelah tuntutan LockBit ransomware diabaikan oleh pihak BSI.
Menurut Kaspersky, LockBit ransomware adalah suatu perangkat lunak atau software berbahaya yang dirancang untuk memblokir akses pengguna ke sistem komputer dan meminta imbalan pembayaran uang tebusan.
Jika sudah terkena atau terinfeksi LockBit ransomware, maka penghapusan ransomware LockBit saja tidak cukup untuk memberikan Anda akses lagi ke file Anda. Anda masih memerlukan suatu alat untuk memulihkan sistem Anda, karena enkripsi memerlukan suatu kunci untuk membuka kunci. Sebagai alternatif cara untuk mengatasinya yaitu dengan memulihkan sistem dengan cara menata ulang sistem jika sebelumnya telah membuat cadangan pra-infeksi.
Setelah mengetahui bahaya ransomware seperti LockBit, ada baiknya jika mulai saat ini Anda mengetahui cara melindungi diri dari hal tersebut. Simak caranya seperti yang telah dirangkum dari laman Kaspersky berikut ini. Anda harus menyiapkan tindakan perlindungan untuk memastikan organisasi atau perusahaan Anda tangguh terhadap ransomware atau serangan jahat apa pun dari awal.
- Cek Harga Emas Antam di Pegadaian Kamis, 18 Mei 2023
- Surplus Neraca Perdagangan RI Naik
- Melinik Saham Sektor Telekomunikasi yang Mulai Menarik
Berikut adalah beberapa langkah atau cara yang dapat membantu Anda melindungi diri.
1. Gunakan kata sandi atau password yang kuat
Banyak pelanggaran akun terjadi karena password yang mudah ditebak, atau kata sandi yang cukup sederhana untuk ditemukan oleh suatu alat yang mampu menebak password.
Oleh karena itu, pastikan Anda memilih kata sandi yang aman, seperti memilih kata sandi yang lebih panjang dengan variasi karakter, dan menggunakan aturan yang dibuat sendiri untuk membuat kata sandi.
2. Aktifkan autentikasi multifaktor atau multifactor authentication
Cegah serangan brute force dengan menambahkan lapisan pengamanan di atas login berbasis kata sandi. Selain itu, Anda juga bisa menyertakan langkah-langkah keamanan tambahan seperti penggunaan biometrik atau autentikator kunci USB fisik di semua sistem Anda jika memungkinkan.
3. Menilai ulang dan menyederhanakan izin akun pengguna
Batasi izin ke tingkat yang lebih ketat untuk membatasi potensi ancaman agar tidak terkena serangan apapun. Selain itu, domain web, platform kolaboratif, layanan rapat berbasis website, dan database perusahaan semuanya harus diamankan.
4. Bersihkan akun pengguna yang kedaluwarsa dan tidak terpakai
Beberapa sistem lama mungkin memiliki akun dari karyawan sebelumnya yang tidak pernah dinonaktifkan dan ditutup. Oleh karena itu, jangan lupa untuk menyelesaikan pemeriksaan pada sistem sampai menghilangkan potensi terkena hack di titik lemah ini.
5. Pastikan konfigurasi sistem mengikuti semua prosedur keamanan
Hal ini mungkin memerlukan waktu, tetapi prosedur operasi standar harus dinilai ulang secara berkala agar tetap terkini terhadap ancaman dunia maya baru.
6. Selalu siapkan cadangan seluruh sistem
Tidak menutup kemungkinan, suatu insiden bisa terjadi dan satu-satunya perlindungan sejati terhadap kehilangan data permanen adalah salinan offline. Secara berkala, organisasi atau perusahaan Anda harus membuat cadangan untuk tetap mengetahui perubahan penting apa pun pada sistem Anda. (*)