Ternyata Ini 4 Bahaya dari AI Menurut Geoffrey Hinton, Godfather of AI
Yunike Purnama - Minggu, 07 Mei 2023 09:36AS- Geoffrey Hinton adalah sosok ilmuwan komputer pemenang penghargaan. Bahkan ia sendiri dikenal sebagai The Godfather of AI berkat hasil kerja kerasnya.
Geoffrey Hinton memelopori munculnya teknologi AI yang penting bagi generasi baru chatbot berkemampuan tinggi seperti ChatGPT. Meski begitu, ia mengatakan bahwa baru-baru ini telah mengundurkan diri dari pekerjaannya di Google secara khusus untuk menyampaikan kekhawatirannya bahwa pengembangan AI yang tidak terkendali dapat menimbulkan bahaya bagi umat manusia.
- Sebanyak 16.305 Jemaah Sudah Lunasi Biaya Haji Khusus 1444 H
- Pilihan 5 Rekomendasi Aplikasi Baca Novel Populer di Android dan iOS
- Mahasiswa Prodi Sistem Komputer IIB Darmajaya Lolos Baparekraf Digital Talent 2023
Berikut beberapa bahaya dari AI menurut Geoffrey Hinton.
Bahaya Perkembangan AI yang Tidak Dikendalikan Menurut Geoffrey Hinton, Godfather of AI
1. Neural Network
Otak manusia diketahui dapat memecahkan persamaan kalkulus, berpikir saat mengendarai mobil, dan menyimpan informasi serta memikirkan solusi atas masalah yang rumit. Kira-kira ada 86 miliar neuron yang ada di dalam tengkorak dan 100 triliun koneksi telah terjalin oleh neuron-neuron tersebut.
Sedangkan teknologi yang mendasari fitur ChatGPT memiliki 500 miliar hingga satu triliun koneksi. Meski tampaknya lebih sedikit daripada yang dimiliki manusia, Hinton mengatakan bahwa GPT-4 model AI terbaru dari OpenAI dapat mengetahui ratusan kali lebih banyak daripada manusia manapun.
2. AI bisa jadi lebih pintar dari manusia
Para peneliti telah lama mengetahui bahwa jaringan saraf tiruan tetap membutuhkan waktu lebih banyak untuk memahami dan menerapkan pengetahuan baru daripada yang dilakukan manusia. Hal ini karena melatih AI membutuhkan energi dan data yang sangat besar.
Namun ternyata hal itu tidak lagi terjadi. Menurut Geoffrey Hinton GPT-4 dapat mempelajari hal baru dengan sangat cepat setelah dilatih dengan benar oleh para peneliti. Sistem AI tidak hanya dapat mempelajari berbagai hal lebih cepat tapi juga berbagi salinan pengetahuan mereka satu sama lain hampir secara instan.
3. Memengaruhi pemilihan
Seperti yang dilansir dari laman HT Tech, satu kemungkinan yang mengerikan dari sistem AI yang lebih pintar dari manusia adalah ketika dimanfaatkan untuk mencapai tujuan tertentu yang buruk. Hinton juga sangat prihatin jika sistem AI dapat dilatih untuk memengaruhi pemilihan dan bahkan berperang.
4. Kekurangan solusi
Geoffrey Hinton menyarankan bahwa munculnya kesepakatan global yang mirip dengan Konvensi Senjata Kimia 1997 merupakan langkah pertama yang baik untuk menetapkan aturan internasional terhadap AI yang digunakan sebagai senjata.(*)