Telkomsel Alihkan Kepemilikan 6.000 Menara BTS ke Mitratel
Yunike Purnama - Rabu, 03 Agustus 2022 06:59BANDARLAMPUNG - Telkomsel dan PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) melanjutkan konsistensi dalam penguatan dan pengembangan transformasi portofolio bisnis kedua perusahaan melalui aksi korporasi dalam penambahan pengalihan kepemilikan menara telekomunikasi milik Telkomsel kepada Mitratel, yang kini dilaksanakan sebanyak 6.000 unit.
Kesepakatan kelanjutan pengalihan kepemilikan tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli (Sale and Purchase Agreement/SPA) antara PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dengan Mitratel yang telah dilaksanakan di Jakarta pada 29 Juli 2022.
Kesepakatan kedua perusahaan ini melengkapi aksi korporasi untuk pengalihan kepemilikan menara telekomunikasi yang sebelumnya telah dilakukan pada 2020 sebanyak 6.050 unit menara telekomunikasi dan pada 2021 untuk 4.000 unit menara telekomunikasi.
- Villa LDR Bandar Lampung Penginapan Unik ala Puncak
- BNI Mengelola Jasa Penyaluran Gaji Bagi Karyawan Pelindo Terminal Petikemas
- BNI Sekuritas Perkuat Digitalisasi untuk Penuhi Kebutuhan Nasabah Trading Online
Secara keseluruhan, hingga saat ini total menara telekomunikasi Telkomsel yang beralih kepemilikan ke Mitratel mencapai 16.050 unit menara telekomunikasi.
Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam mengatakan dengan disepakatinya perjanjian jual beli untuk pengalihan kepemilikan 6.000 menara telekomunikasi kepada Mitratel, Telkomsel semakin memantapkan upaya transformasi perusahaan melalui pengembangan portofolio perusahaan di bisnis digital secara lebih konsisten dan menyeluruh.
"Serta memperkuat komitmen perusahaan dalam menghadirkan inovasi layanan yang lebih beragam, guna membuka lebih banyak peluang bernilai tambah bagi ekosistem gaya hidup digital masyarakat Indonesia secara lebih inklusif," kata Hendri Mulya dikutip Rabu, 3 Agustus 2022.
Hendri menambahkan, sebagai bagian dari perjanjian, Mitratel akan menerapkan layanan Internet of Thing (IoT) dan Data Analytic terdepan Telkomsel untuk menyediakan manajemen operasional menara telekomunikasi secara real time dan optimalisasi konsumsi daya secara proaktif.
"Kemitraan ini diharapkan dapat lebih berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan dampak yang ditimbulkan. Hal tersebut merupakan wujud komitmen Telkomsel terhadap inisiatif Environment, Social, and Governance (ESG)," tambahnya.
Direktur Strategic Portfolio PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), Budi Setyawan Wijaya menjelaskan, aksi korporasi ini merupakan salah satu upaya Telkom Group untuk memperkuat posisi di bisnis menara telekomunikasi demi memperkuat competitive advantages perusahaan dan meningkatkan value creation bagi stakeholder.
Sementara itu, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menjelasakan, pengalihan menara telekomunikasi sebanyak 6.000 menara ini dapat menjadi modal utama untuk market expansion dan mendukung akselerasi implementasi jaringan 5G di Indonesia, menambah alat produksi Mitratel, dan juga akan menegaskan Mitratel sebagai perusahaan Tower Provider terbesar di Indonesia dan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara.
- Ekonom Nilai Resesi Global Tidak Terlalu Berdampak Pada Perbankan RI
- 13 Tim Perguruan Tinggi Putra Tanding Dalam Pomprov Lampung 2022
- OJK Ungkap Lima Tantangan Metaverse Sebagai Lokomotif Ekonomi Digital
"Bersamaan dengan transaksi ini juga disepakati eksplorasi bisnis Tower Ecosystem dengan Telkomsel berupa Pemanfaatan IoT dalam mendukung layanan operasional dan pengembangan bisnis bersama yang meliputi layanan Green Energy dan New Ecosystem Tower Business lainnya," ungkap Theodorus Ardi Hartoko.
Aksi korporasi berkelanjutan dari Telkomsel dan Mitratel ini diharapkan juga dapat memperkuat momentum kedua perusahaan dalam memastikan terciptanya pengelolaan aset dan perluasan lini bisnis yang dapat mendorong pertumbuhan kinerja perusahaan yang semakin ideal, produktif, efektif, efisien, dan relevan dengan setiap perkembangan teknologi.
"Telkomsel sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia selalu berharap dapat lebih mendorong akselerasi penguatan struktur perusahaan yang lebih ideal dalam memastikan implementasi 3 pilar digital yang sedang dijalankan, yakni sebagai penyedia digital connectivity, digital platform dan digital service yang andal serta selalu relevan dengan perkembangan ekosistem digital yang lebih customer-centric," pungkas Hendri. (*)