JAKARTA – PT Telkom Indonesia Tbk mempercepat pembentukan ekosistem digital di Indonesia. Caranya dengan mendorong konsolidasi dengan anak perusahaan yang difokuskan pada model bisnis spesifik.

Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya mengatakan, salah satunya dengan mendorong PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) menjadi Leading Digital Infrastructure Company di regional.

Menurutnya, ini dilakukan melalui pengembangan portofolio bisnis fiber optic di Mitratel maupun percepatan konsolidasi tower Telkom Group ke Mitratel untuk dapat segera terealisasi pada 2022.

Mitratel pun disebutkannya telah memperluas cakupan layanan serat optik secara nasional bersama PT Alita Praya Mitra (Alita). Kedua perusahaan membangun jaringan serat optic 6.000 kilometer di lima provinsi.

"Akan mendukung fiberisasi sekitar 1.500 tower Mitratel. Selain menggandeng Alita, Mitratel juga telah memanfaatkan jaringan serat optik milik Telkom," kata dia melalui keterangan tertulis, Rabu (29/12/2021).

• Antam Masuk Daftar Indeks ESG Sri Kehati
• Rugikan Asosiasi Tongkang dan Hauling, MAKI Gugat Praperadilan Polda Kalsel Rp2 Triliun
• Harga Emas Dunia Sentuh Posisi Tertinggi dalam Sebulan

Budi menegaskan, aksi korporasi konsolidasi bisnis Telkom Group akan terus dilakukan sebagai salah satu langkah penting dalam upaya transformasi perusahaan, ini bukan hanya tower ke Mitratel.

Akan tetapi, dia melanjutkan, juga bakal disusul bisnis lainnya seperti konsolidasi Data Center ke PT Sigma Tata Sadaya (STS) sehingga Telkom dapat lebih fokus dalam peningkatan kapabilitas dan mendorong value bisnis. 

Khusus Mitratel, dia menekankan, perlu segera melakukan akselerasi bisnis pasca IPO. Saat ini perusahaan tersebut pun tengah menjajaki untuk pengalihan tower tambahan milik Telkomsel dan juga Telkom

"Di mana telah siap kurang lebih 6.000 menara untuk ditransaksikan di tahun 2022. Dengan langkah ini diharapkan Mitratel akan menjadi penyedia Menara telekomunikasi yang terbesar dan terkuat di Indonesia," paparnya.(*)