Telkom Ambil Alih Bisnis Telkomtelstra Lewat Digiserve
Yunike Purnama - Jumat, 12 November 2021 13:58JAKARTA - Telkom Indonesia resmi mengambil alih bisnis Telkomtelstra yang menyediakan layanan managed cloud, network, security, dan professional services. Telkomtelstra dibentuk oleh Telkom dan perusahaan telekomunikasi asal Australia, Telstra Ltd., pada tahun 2014.
Telkomtelstra mulai beroperasi pada Mei 2015 dengan fokus menyediakan network & application services (NAS) dan cloud computing. Telkomtelstra juga sempat bekerja sama dengan Microsoft untuk menghadirkan hybrid cloud di Indonesia.
Bisnis Telkomtelstra kini dikelola oleh Digiserve by Telkom Indonesia (PT Digital Aplikasi Solusi). Para pemegang saham Digiserve menunjuk Ahmad Hartono, yang sebelumnya menjabat sebagai Director of Finance and Risk Management Finnet Indonesia, sebagai Presiden Direktur Digiserve.
- OJK Catat Investor Pasar Modal Syariah Naik 45 Persen Hingga 30 September 2021
- Microsoft Kenalkan Windows 11 SE, Ini Bedanya dengan Windows 11 Biasa
- Astra Targetkan Transaksi Rp800 Miliar di GIIAS 2021
Telkomtelstra berdiri sebagai PT Teltranet Aplikasi Solusi, yang sahamnya dimiliki oleh Telkom sebesar 49 persen dan Telstra sebesar 51 persen. Sejak 2016, Telkomtelstra dipimpin oleh Erik Meijer.
Dalam siaran pers yang didistribusikan oleh Digiserve tidak disebutkan tentang nasib dari PT Teltranet Aplikasi Solusi dan karyawannya, setelah bisnis Telkomtelstra diambil alih oleh Digiserve.
Sebagai salah satu pemegang saham Digiserve, pihak Telkom Metra menyatakan bakal terus mengawal akselerasi proses realisasi rencana bisnis dari Digiserve.
Presiden Direktur Telkom Metra, Pramasaleh Utomo menyatakan, pihaknya juga akan mendukung penerapan good corporate governance dari Digiserve yang telah resmi menjadi bagian dari BUMN.
Dalam keterangan resmi Digiserve, Hartono memaparkan rencananya sebagai pemimpin baru, yaitu mengamankan performa perusahaan di tahun 2021 dan mengakselerasi Digiserve untuk lepas landas sebagai perusahaan global pada tahun berikutnya.
“Ini merupakan momen yang tepat bagi manajemen baru untuk berlari kencang mengingat belum tergarapnya bisnis enterprises secara maksimal padahal potensi marketnya sangat besar,” Edi Witjara, Director Enterprise & Business Service Telkom Indonesia.(*)