Situs Kota Kuno Berusia 3.400 Tahun Ditemukan di Irak
Eva Pardiana - Jumat, 03 Juni 2022 18:17BAGHDAD – Sebuah kota kuno berusia 3.400 tahun yang sempat hilang di Irak kini muncul lagi akibat kekeringan ekstrem.
Kota zaman perunggu itu berada di situs arkeologi bernama Kemune di Sungai Tigris, bagian utara Irak. Kota ini merupakan peninggalan Kerajaan Mittani yang menguasai bagian utara Mesopotamia dari sekitar 1500 SM-1350 SM.
Keberadaan kota itu telah diketahui para peneliti sebelumnya, namun mereka hanya mampu menyelidikinya selama kemarau.
Kemune ditemukan kembali pada tahun 2010, tetapi para peneliti tidak berhasil menggali sebelum tingkat air menjadi cukup rendah pada 2018.
Menurut laporan Live Science, pada tahun 2018 lalu, arkeolog menggali sebagian dari Kemune dan menemukan sebuah istana yang hilang. Dinding dan kamar istana itu memiliki tinggi 7 meter dengan lukisan mural,
- Instagram Akan Luncurkan Fitur Peringatan untuk Mencari Anak Hilang
- Gabung IDX30, GoTo Dianggap Dapat Status Investment Grade
- Jual Saham Data Center ke BDX, Indosat Raih Dana Rp3,3 Triliun
Penggalian kota itu kembali dilakukan karena Irak membutuhkan air di waduk untuk mencegah tanaman mengering di tengah kekeringan parah. Perubahan iklim yang terjadi berakibat besar terhadap Irak, sehingga tingkat air di waduk kembali ke titik cukup rendah untuk penggalian.
Arkeolog asal Kurdi dan Jerman membentuk tim dan segera memulai penyelidikan pada bulan Januari dan Februari tahun ini.
Kali ini, para peneliti memetakan sebagian besar kota, termasuk kompleks industri dan fasilitas penyimpanan bertingkat, menurut pernyataan Universitas Tübingen, Jerman.
“Hasil penggalian menunjukkan bahwa situs tersebut merupakan pusat penting di Kekaisaran Mittani,” ujar Hasan Qasim, seorang arkeolog dan ketua Organisasi Arkeologi Kurdistan.
Menurut Ivana, Puljiz, seorang profesor junior kuno Arkeologi Timur dari Universitas Freiburg, Jerman, Kemune adalah satu-satunya pusat kota yang diketahui dari kekaisaran itu. Lokasinya yang berada di Sungai Tigris menunjukkan bahwa kota itu mengatur penyeberangan jalur air dan titik penghubung bagi kekaisaran.
Kemungkinan penyebab kehancuran sebagian kota ini adalah gempa bumi yang terjadi sekitar tahun 1350 SM.
- Rupiah Dibuka Menguat ke Rp14.443 per Dolar AS, Sentimen Pasar Positif
- Inspektorat Audit Aset Tiga Pasar Sebelum Dialihkan dari PD Pasar ke Dinas Perdagangan
- Gabung IDX30, GoTo Dianggap Dapat Status Investment Grade
Di antara reruntuhan Mittani, tim menemukan lebih dari 100 tablet tanah liat dari periode Asyur tengah (dari sekitar 1365 SM).
Setelah Kekaisaran Mittani berakhir, orang-orang Asyur membangun pemukiman baru di Kemune. Tablet-tablet yang baru ditemukan mungkin mengandung tulisan mengenai perubahan itu.
Beberapa parit yang dibuat arkeolog kembali terendam saat air waduk naik pada bulan Februari lalu. Mereka meletakkan lembaran plastik di gedung-gedung dan menutupi lembaran itu dengan kerikil untuk melindungi kota dari kerusakan lebih lanjut.
Kemune sekarang sekali lagi benar-benar di bawah air dan para peneliti tidak tahu kapan mereka bisa kembali.
"Benar-benar tidak dapat diprediksi kapan situs itu akan muncul kembali," kata Puljiz.
Menurutnya, kemungkinan paling cepat adalah awal musim panas ini atau paling lambat beberapa tahun dari sekarang. (TA)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Fadel Surur pada 03 Jun 2022