Setelah Nyejer 3 Hari, "Pujawali" di Pura Pasar Agung Batur Berakhir

E. Ariana - Kamis, 29 April 2021 11:01
Setelah Nyejer 3 Hari, "Pujawali" di Pura Pasar Agung Batur BerakhirProsesi Ida Bhatara Batur mawali budal ke Pura Ulun Danu Batur setelah dipersembahkan pujawali di Pura Pasar Agung Batur (sumber: null)

Bangli, Balinesia.id - Setelah nyejer selama tiga hari, Pujawali Purnama Sasih Jyestha di Pura Pasar Agung Batur ring Madyaning Gunung Batur, Desa Adat Batur, Kintamani, Bangli berakhir Kamis (29/4/2021). Selama tiga hari berjalan, pujawali berlangsung dengan tetap berpegang pada protokol kesehatan (prokes).

Prosesi Ida Bhatara Budal dari parahyangannya di Pura Pasar Agung Batur menuju ke Pura Ulun Danu Batur dilakukan mulai sekitar pukul 08.00 WITA. Dengan menggunakan mobil, untuk meminimalisir massa, Ida Bhatara pun sampai di Pura Ulun Danu Batur sekitar pukul 09.30 WITA, untuk selanjutnya katuran Bhakti Ngaluhur.

Adapun pujawali tahunan itu telah berlangsung sejak Senin (26/4/2021) atau tepat pada Purnama Sasih Jyestha Isaka 1943. Pujawali diawali dengan Bhakti Pangodal Ida Bhatara di Pura Ulun Danu Batur, dilanjutkan dengan bhatara katuran lunga ke parahyangan di Pura Pasar Agung Batur ring Madyaning Gunung Batur, dan dipersembahkan puncak pujawali.

Pangemong Pura Ulun Danu Batur, Jero Gede Batur Duhuran, mengucapkan terimakasih atas perhatian masyarakat Bali dan umat Hindu se-Dharma yang turut mendukung pelaksanaan upacara tersebut dengan tetap disiplin prokes. Pihaknya berharap, melalui upacara tersebut, sradha masyarakat dapat meningkat, utamanya dalam melakoni hidup di tengah pandemi Covid-19.

"Semoga Beliau berkenan, memberi jalan untuk terbukanya kembali ekonomi Bali, sebab Beliaulah yang memiliki pasar. Di Pura Pasar Agung inilah pasar Ida Bhatari, tempat umat memohon amertha kehidupan. Semoga ekonomi kita ke depan akan membaik, namun tentunya harus tetap awas dan disiplin menerapkan protokol kesehatan," katanya.

Selain itu, melalui momentum itu pihaknya juga mewanti-wanti agar seluruh masyarakat, termasuk wisatawan untuk tetap memperhatikan dan menjaga kawasan suci yang diwariskan leluhur. Lebih-lebih pada Gunung Batur, yang secara konsep Hindu Bali merupakan lingga Bhatari Batur. “Jika bukan kita, siapa lagi yang menjaga warisan kita?” katanya.

Dijelaskan, Pura Pasar Agung Batur adalah salah satu Pura Pangideran Pura Ulun Danu Batur. Letaknya tepat berada di tengah-tengah Gunung Batur sebelah tenggara.

Pura ini awalnya telah hilang ditenggelamkan lahar erupsi Gunung Batur. Untuk menandainya, masyarakat adat Batur awalnya hanya membangun sebuah palinggih yang letaknya agak di bawah pura saat ini. Baru pada kisaran tahun 2009 pura tersebut dibangun kembali dan akhirnya selesai diplaspas atau diresmikan secara agama pada November 2019.

"Beliau yang berstana di pura ini adalah Ida Bhatari Danuh. Pura ini tidak lain merupakan tempat memasar Beliau, sehingga, pujawali yang dipilih kemudian adalah pada Purnama Jyestha yang dalam istilah kami adalah Kadasa Wayah, sebulan setelah Ngusaba Kadasa (upacara terbesar di Pura Ulun Danu Batur, red)," tutur Jero Gede Batur Duhuran. jpd

Bagikan

RELATED NEWS