Seminar IIBF Natar Dorong UMKM Optimalkan Pemasaran Digital
Yunike Purnama - Sabtu, 22 Februari 2025 21:09LAMPUNG SELATAN - Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) Cabang Natar menggelar seminar bisnis bertajuk “Pemasaran Digital untuk Bisnis UMKM” di Hotel Radin Intan Lampung yang berada di Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Sabtu (22/2/2025).
Para pelaku UMKM didorong untuk mengoptimalkan strategi pemasaran digital untuk menjangkau lebih banyak konsumen dan meningkatkan omzet.
Seminar tersebut menghadirkan tiga narasumber utama, yakni Owner Juno Fried Chicken sekaligus Ketua IIBF Natar Juniari Viranando, Founder SMA Life Skill dan SMP Adab Sudarto, Direktur Utama Kosasih Group Haidar Afif Maulana. Selain itu, hadir pula Sekretaris IIBF Lampung Nur Setiawan.
- BRI Edukasi Masyarakat Mengolah dan Mengelola Sampah di Hari Peduli Sampah Nasional 2025
- Dirut BRI Sebut Himbara Terus Tunjukkan Kinerja yang Solid di Tengah Gejolak Ekonomi Global
- Transaksi Fitur Investasi Emas di BRImo Tembus Rp279,8 Miliar
- Buku Erlangga Fokus Sumatif SMP/MTs, Persiapan Lengkap Hadapi Ujian Akhir
Acara diikuti oleh puluhan peserta yang merupakan pelaku UMKM di Kecamatan Natar dan Kota Bandar Lampung. Sebagian besar peserta adalah pelaku UMKM di bidang kuliner, percetakan, hingga fashion.
Dalam kesempatan itu, Nur Setiawan mengapresiasi acara seminar bisnis series yang digelar oleh pengurus IIBF Natar. Menurut dia, IIBF merupakan komunitas pengusaha muslim terbesar di Lampung dengan jumlah anggota mencapai ratusan orang.
Selama ini, IIBF Lampung maupun cabang rutin menggelar berbagai seminar dan pelatihan bisnis untuk meningkatkan kapasitas para pengusaha lokal di Lampung. Tak hanya soal binis, IIBF juga mengajarkan tentang pentingnya pembangunan karakter dan pemahaman agama sebagai pondasi utama yang harus dimiliki para pengusaha.
Sementara itu, Juniari mengatakan, para pelaku UMKM dapat memanfaatkan berbagai aplikasi untuk mengoptimalkan pemasaran digital. Ia menyebut, saat ini masyarakat cenderung tertarik dengan iklan yang menampilkan tayangan video interaktif dan cerita yang kuat.
Karena itulah, para pengusaha harus menguasai strategi pembuatan konten iklan yang menarik dengan memanfaatkan aplikasi untuk mengedit video, seperti Capcut. Selanjutnya, pelaku UMKM harus mengoptimalkan pemasaran digital melalui berbagai platform, seperti Facebook Ads dan WhatsApp Business.
“Sekarang tidak perlu capek-capek keliling untuk mempromosikan produk, cukup buat konten dari rumah dan iklankan lewat Facebook Ads atau WhatsApp Business,” kata Juniari.
Agar iklan menarik, konten harus menampilkan cerita yang kuat tentang produk yang dijual. Selain itu, konten juga harus disebar sesuai dengan target market.
Sementara itu, Haidar menyoroti banyaknya aplikasi pengembang Artificial Intelegence (AI) yang dapat dimanfaatkan untuk membantu menjalankan bisnis. Saat ini, sudah ada kecerdasan buatan yang dirancang untuk bekerja menyeruai admin yang dapat menjawab pesan dari konsumen. Selain itu, ada juga AI yang dirancang untuk membantu tim keuangan untuk menghitung neraca perdagangan.
Dengan memanfaatkan AI secara tepat, kerja tim bisa lebih efektif dan terukur. Selain itu, pemilik bisnis juga bisa lebih fokus memikirkan pengembangan bisnis yang lebih besar.
Adapun Sudarto menceritakan pengalamannya saat membangun SMA Life Skill dan SMP Adab di Kecamatan Natar. Menurut dia, usaha itu dirintis bukan semata-mata ingin mencari keuntungan, tapi juga ingin berkontribusi mengembangkan pendidikan di Indonesia.
Ia menyebut, sekolah yang dia rintis sejak dua tahun lalutidak hanya fokus pada peningkatan pengetahuan peserta didik. Para siswa juga dibekali dengan berbagai keterampilan dan disiapkan untuk menjadi pengusaha-pengusaha muda di masa depan. Sudarto juga menekankan pentingnya pendidikan agama untuk para siswa. (*)