Selain PMK, Peternak di Bandar Lampung Diimbau Waspadai Penyakit BEF
Eva Pardiana - Kamis, 16 Juni 2022 17:28BANDAR LAMPUNG – Selain penyakit mulut dan kuku (PMK), peternak sapi dan kerbau di Kota Bandar Lampung juga diminta mengantisipasi penularan penyakit bovine ephemeral fever (BEF) yang memiliki gejala sama dengan PMK.
Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Pemkot Bandar Lampung Tole Dailami mengatakan walaupun penularannya tidak separah PMK, infeksi BEF dapat menjadi pintu masuk infeksi lainnya seperti infeksi bakteri haemorrhagic septicaemia yang bisa memperparah kondisi hewan sehingga menyebabkan kematian.
"Harus berhati-hati dalam mendiagnosis PMK karena gejala hampir sama dengan BEF yakni air liur berlebihan dan pincang," ujar Tole Dailami saat konferensi pers, di ruang rapat asisten pemkot setempat, Kamis, 16 Juni 2022.
- Sistem Belum Siap, DJP Pastikan T&C e-Commerce Tidak Kena Bea Meterai
- BPTP Lampung - Prodi Sistem Komputer IIB Darmajaya Kerja Sama Penelitian Bidang IoT
- Cegah PMK, Dinas Pertanian Bandar Lampung Terapkan SOP Ketat
Menurutnya, angka kesakitan penyakit BEF cukup tinggi mencapai 80 persen, namun angka kematiannya rendah hanya 0-2 persen. Sementara angka kesakitan PMK mencapai 90-100 persen dan angka kematian 5-10 persen.
"Yang bisa memastikan kedua penyakit itu adalah uji laboratorium," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Bandar Lampung Agustini mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir dengan BEF dan PMK karena keduanya tidak menular ke manusia.
"Antisipasinya dengan menjaga kebersihan kandang dan memberikan pakan berkualitas tinggi untuk meningkatkan imunitas hewan," ujarnya.
Namun, jika masyarakat masih merasa ragu atas kesehatan hewan ternak bisa menghubungi Dinas Pertanian di nomor 0813-8148-3999 atas nama Rifki Fabillah. (IQB)