PTPN I Regional 2 Jadikan Rengganis Suspension Bridge Laboratorium Vokasi dan Eduwisata

Eva Pardiana - Rabu, 22 Oktober 2025 18:08
PTPN I Regional 2 Jadikan Rengganis Suspension Bridge Laboratorium Vokasi dan EduwisataPTPN I Regional 2 Jadikan Rengganis Suspension Bridge Laboratorium Vokasi dan Eduwisata (sumber: PTPN I Regional 2)

BANDUNG – Wahana wisata jembatan gantung Rengganis (Rengganis Suspension Bridge, RSB) di Kawasan Kebun Teh Rancabali, Bandung ii memiliki karakteristik khusus dibanding jenis wisata lainnya. Kompleksitas itu menjadi daya tarik tersendiri bagi para siswa SMK, terutama jurusan Pariwisata untuk menimba ilmu pengalaman. Tak heran, hampir setiap pekan ada saja proposal dari berbagai SMK di Jawa Barat, bahkan luar provinsi untuk praktek kerja lapangan (PKL) di fasilitas wisata milik PTPN I Regional bekerja sama dengan PT Prakarsa Mulia ini.

Kompleksitas Rengganis Suspension Bridge ini meliputi banyak aspek karena wahana ini bukan sekadar menguji kemampuan fisik, tetapi juga mental terkait aspek fobia. Sejak pengunjung hendak mengantre di loket pembelian tiket masuk, pemeriksaan fisik dan psikis, penjelasan soal keamanan dan pengamanan, perangkat yang wajib dikenakan, penanganan jika dalam kondisi darurat, hingga terapi pemulihan pasca bermain.

Pemantauan pada Ahad (19/10/2025) lalu, sejak pagi wahana jembatan gantung sepanjang 370 meter di ketinggian 75 meteri itu sudah ramai peminat. Antrean dimulai dari depan loket pembelian karcis, shelter persiapan, hingga mulut Lorong jembatan yang terlihat indah itu. Beberapa calon penikmat sudah mulai gugup dan melontarkan kalimat-kalimat reaktif terhadap situasi. Wajar, sebab sejak awal jembatan pemandangan dari ketinggian cukup membuat hati berdebar. Terlabih bagi yang memiliki kecenderungan takut ketinggian.

Ada banyak ekspresi dan kata-kata yang keluar dari para pengunjung Ketika hendak menjajal wahana yang sangat menguji nyali ini. Ada yang berteriak "waooowwww.., amazing, ngerih...atuuut," dan lainnya. Namun, tidak sedikit yang langsung melangkah sehingga jembatan itu ikut bergoyang.

Ratusan wisatawan terlihat begitu menikmati. Mereka terlayani dengan baik oleh kru, petugas yang menempati posisi dan tugasnya masing-masing. Dari ratusan petugas itu, sebanyak 29 orang adalah anak PKL SMK Negeri Pandegelang, Banten. Mereka diberi tugas oleh manajemen secara berjenjang setelah mendapat pelatihan singkat tentang tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Namun demikian, setiap siswa PKL itu selalu didampingi petugas yang memang sudah berpengalaman. Tak heran jika wanaha Rengganis Suspension Bridge ini mereka sebut "laboratorium vokasi" bagi para siswa PKL.

Siti Choirunnisa (16), siswa SMK Negeri Pandegelang yang menjadi salah satu peserta PKL di RSB mengaku sangat senang dengan pengalaman ikut mengelola secara langsung. Ditemui di sela bertugas menyuguhkan teh hangat kepada pengunjung usai melintasi jembatan, gadis yang akrab disapa Oiy itu antusias untuk bisa bekerja di sini usai lulus sekolah.

"Alhamdulillah saya bisa menimba ilmu dan pengalaman di sini. Kalau di sekolah kan kami hanya dapat teori-teorinya saja, nah di sini kami dibimbing dan diuji untuk menerapkan ilmu yang kami dapat. Alhamdulillah senang dan bisa mengikuti. Saya berharap bisa bekerja di sini nanti kalau sudah lulus," kata Oiy tampak optimistis.

General Manajer Rengganis Suspension Bridge Hendrik Afialwan mengatakan, wahana yang dibuka pada 2022 itu terus menerima proposal dari berbagai sekolah untuk bisa menjadi tempat PKL. Namun demikian, pihaknya tidak bisa menerima semua proposal itu secara bersamaan. Sebab, kapasitas untuk bisa menjadi tempat pembelajaran yang efektif tidak sebanding dengan permintaan.

"Banyak sekali yang minta kami untuk bisa menerima PKL, tetapi kan kapasitasnya tidak banyak. Sebenarnya bisa saja kami terima banyak, tetapi risikonya mereka belajar tidak maksimal. Maka, kami beri kesempatan dengan cara bergilir. Tetapi, hamper setiap hari ada yang PKL. Sebab, mereka memang butuh tempat untuk menjajal dan mengimplementasikan teori yang di dapat di sekolah," kata dia.

Mengomentari peran operasional perusahaan sebagai wahana belajar siswa bekerja, Direktur Utama PTPN I Teddy Yunirman Danas menyatakan sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Teddy menegaskan, program ini adalah perwujudan komitmen BUMN dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) nasional.

“PTPN I tidak hanya berfokus pada agroindustri, tetapi juga pada pengembangan potensi agro wisata yang berdampak sosial-ekonomi. Program PKL di Rengganis ini adalah investasi kami untuk masa depan Indonesia. Dengan memfasilitasi praktik langsung, kami memastikan siswa SMK mendapatkan kompetensi yang relevan dan mampu bersaing secara global setelah lulus,” ujar Teddy Yunirman Danas.

Senada Sekretaris Perusahaan PTPN I Aris Handoyo menyoroti peran sentral objek wisata ini sebagai wadah pendidikan vokasi. Dengan banyaknya aspek-aspek operasional yang harus dijalankan secara berjenjang dan simultan, Rengganis Suspension Bridge menyimpan banyak sisi ilmu yang harus dipelajari secara serius.

“Rengganis Suspension Bridge yang berada di area aset PTPN I Regional 2, kini berfungsi ganda sebagai destinasi wisata unggulan sekaligus living laboratory bagi siswa-siswi SMK. Ini adalah cara konkret BUMN mengintegrasikan fungsi bisnis dengan tanggung jawab sosial untuk mencetak tenaga kerja terampil, siap kerja, dan berintegritas,” kata Aris Handoyo.

PTPN I Regional 2 dan PT Prakarsa Mulia berkomitmen untuk terus memperluas program kemitraan ini, menjadikan kawasan agro wisata PTPN sebagai pusat pelatihan kerja yang menghasilkan SDM berkualitas, sejalan dengan kebutuhan industri dan visi pembangunan nasional. (*)

Editor: Eva Pardiana
Bagikan

RELATED NEWS