PT KPBN Gelar Workshop Implementasi Analisis Teknikal Tingkat Lanjut dalam Penjualan Komoditas Perkebunan
Eva Pardiana - Jumat, 22 Maret 2024 12:54JAKARTA– PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) mengadakan Workshop Implementasi Analisis Teknikal Tingkat Lanjut dalam Penjualan Komoditas Perkebunan pada 6 – 7 Maret 2024 di Kantor Pusat PT KPBN Jakarta. Workshop ini bertujuan meningkatkan pemahaman serta aplikasi analisis teknikal dan fundamental dalam menganalisis pergerakan harga komoditas.
“Dengan pemahaman yang mendalam tentang analisis teknikal dan fundamental, KPBN bisa membuat prediksi yang lebih akurat mengenai pergerakan harga, yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan dalam bisnis perkebunan.” Ujar Arif Budiman selaku Direktur PT KPBN melalui siaran resmi, Jumat (22/3/2024).
- Universitas Serelo Lahat – IIB Darmajaya Bahas Kerjasama dalam Pertemuan Daring
- PT Kawasan Industri Nusantara Gelar Bakti Sosial di Bulan Suci Ramadan
- Akses Broadband Lebih Hemat, Telkomsel Lite Tawarkan Paket Rp25 Ribu Dapat Kuota hingga 60 GB
Workshop ini didesain untuk memperdalam pengetahuan peserta mengenai cara mengolah dan menganalisa data pasar komoditas. Materi yang disampaikan tidak hanya fokus pada pengenalan pola pergerakan harga tapi juga pada penggunaan indikator teknis untuk memprediksi pergerakan harga di masa mendatang. Penggabungan antara analisis teknikal dan fundamental menjadi titik berat dalam pembahasan, memberikan perspektif komprehensif dalam mengambil keputusan penjualan atau pembelian komoditas.
Kegiatan ini juga meliputi sesi latihan praktis menggunakan data pasar aktual, di mana peserta dapat langsung menerapkan teori yang telah dipelajari. Selain itu, peserta diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan bertukar pikiran, memungkinkan pembentukan jaringan antar pelaku industri yang dapat mendukung pertumbuhan bisnis di masa depan. Workshop ini menekankan pada pentingnya integrasi antara analisis teknikal dan fundamental untuk mencapai strategi penjualan yang optimal, khususnya dalam menghadapi volatilitas pasar komoditas global. (*)