PT GGP Donasi 131.000 APD untuk Tenaga Medis di Lampung
Chairil Anwar - Senin, 11 Mei 2020 14:56Kabarsiger.com, Bandar Lampung - Perusahaan pengekspor nanas, PT Great Giant Pineapple (GGP) menyerahkan donasi 131.000 alat pelindung diri (APD) dengan nilai Rp2,7 miliar kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Lampung.
Bantuan diserahkan langsung oleh Managing Director of Production GGF Lampung Wayan Ardana dan Senior Manager Legal & CR Hendri Tanujaya kepada Gubernur Lampung Arinal Djunaidi di Posko Gugus Tugas, Balai Keratun Pemprov Lampung, Senin (11/5).
Bantuan APD yang diimpor dari Tiongkok tersebut terdiri dari berbagai tipe, yaitu 500 APD spundbond, 500 APD microfiber, 8.000 med stril pro suite, 8.000 med stril pro shoe, 4.000 med goggle, 100.000 dis cvl mask, dan 10.000 KN95.
"Kita tahu APD saat ini sangat dibutuhkan oleh tenaga medis, namun ketersediaannya cukup langka, seperti hazmat dan masker KN95. Sebagai perusahaan dengan skala besar kami mengimpor 131.000 tersebut dari China," ujar Managing Director Wayan.
Wayan mengatakan PT GGP fokus dalam upaya penanggulangan covid-19, tidak hanya memperketat protokol pencegahan di lingkungan perusahaan, tapi juga di masyarakat. Total anggaran yang dikeluarkan perusahaan mencapai Rp7 miliar.
PT GGP telah membentuk emergency rescue team (ERT) dengan wilayah tugas Jakarta dan Lampung untuk memantau penyebaran dan mengevaluasi penanggulangan COVID-19. Disediakan pula 34 kamar yang difungsikan sebagai ruang isolasi para ODP di Kabupaten Lampung Tengah.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengapreasiasi kontribusi PT GGP dan perusahaan lainnya di Lampung dalam menganggulangi COVID-19. Menurutnya keterlibatan pihak swasta sangat diperlukan mengingat anggaran pemerintah daerah yang terbatas.
"Peralatan ini saat ini sangat dibutuhkan oleh para tenaga medis yang sedang berjuang. Ini akan kami manfaatkan di rumah-rumah sakit yang memang sangat potensial menerima pasien positif atau pasien yang sedang dalam pengawasan," paparnya.
Arinal berharap GGP fokus pada pengendalian seluruh karyawannya sesuai dengan protokol kesehatan.
"Ini perusahaan kelas dunia yang harus dijaga, jangan sampai berhenti, ekonomi harus jalan, tenaga kerjanya harus diawasi supaya tetap optimal. Mudah-mudahan pandemi ini tidak terlalu lama dan segera berakhir," harapnya. (*)