Prediksi Tren Belanja Ritel 2024

Yunike Purnama - Minggu, 10 Desember 2023 12:23
Prediksi Tren Belanja Ritel 2024Ilustrasi (sumber: Freepik)

BANDARLAMPUNG - Joel Goldstein, Presiden perusahaan layanan distribusi produk ritel Mr.Checkout Distributors memperkirakan tren-tren belanja yang mungkin ada di tahun 2024 mendatang.

1. Penjualan Omnichannel

Forrester Research mendeskripsikan omnichannel sebagai suatu strategi yang mengintegrasikan berbagai saluran penjualan dan menyediakan pengalaman yang memuaskan bagi konsumen.

Seperti yang telah terjadi beberapa tahun belakangan, pengecer mulai memadukan dunia online dan offline dan menawarkan pengalaman belanja hanya melalui desktop di rumah, melalui perangkat seluler, maupun melalui toko fisik secara langsung.

2. Keberlanjutan

Keberlanjutan tampaknya bakal menjadi standar baru seseorang saat berbelanja di tahun 2024 nanti.

Hal ini karena seiring dengan meningkatnya kesadaran global terhadap masalah lingkungan, sehingga konsumen pun semakin sadar dalam memilih dan mencari produk yang sesuai dengan nilai-nilai yang ramah lingkungan.

3. Pengalaman Unik di dalam Toko

Kebangkitan toko fisik menurut Goldstein adalah salah satu tren menarik lainnya.

“Ruang-ruang ini tidak lagi hanya sekedar pusat transaksional namun juga bertransformasi menjadi sebuah dunia yang menawarkan pengalaman unik dan mendalam.” terang Goldstein.

Contohnya adalah toko yang mengadakan lokakarya Do It Yourself (DIY), kafe dalam toko, atau toko yang dilengkapi dengan teknologi augmented reality (AR).
4. Personalisasi

Personalisasi produk dan layanan diperkirakan akan mencapai tingkatan baru berkat adanya artificial intelligent (AI).

Melalui ini, menurut Goldstein, pengecer dapat menawarkan pengalaman belanja yang sangat dipersonalisasi, menyusun rekomendasi produk dan konten yang sesuai pada tingkat individu
5. Metode Pembayaran

Metode pembayaran ritel di tahun 2024 juga diperkirakan akan semakin beragam. Mulai dari keberadaan pay later hingga layanan penerimaan mata uang kripto.

Opsi pembayaran yang fleksibel ini tidak hanya memenuhi preferensi konsumen namun juga bisa meningkatkan penjualan terutama untuk barang-barang mahal.

“Fleksibilitas ini memungkinkan konsumen mengelola keuangan mereka secara lebih efektif sambil menikmati pengalaman berbelanja,” pungkas Goldstein. (*)

Editor: Redaksi
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS