Plt Gubernur Sumsel Apresiasi PTPN I Regional 7 Menjadi Penyangga Ekonomi Rakyat
Yunike Purnama - Kamis, 21 Desember 2023 16:40PALEMBANG - Keberadaan perusahaan BUMN Perkebunan di wilayah Sumatera Selatan diakui Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Agus Fatoni sebagai salah satu penyangga ekonomi rakyat.
Statemen itu disampaikan Gubernur yang sebelumnya menjabat Dirjen Bina Keuangan Daerah di Kemendagri itu kepada unsur Pimpinan PTPN I Regional 7 (sebelumnya PTPN VII) yang menemuinya di Palembang, Rabu (20/12/2023) malam.
Didampingi beberapa pejabat, Agus menerima Denny Ramadhan Nasution, Kepala Regional (Region Head) PTPN I Regional 7 yang hadir bersama SEVP Business Support Okta Kurniawan, SEVP Operation Wiyoso, dan Kabag Sekretariat dan Hukum Bambang Hartawan.
Menurut Agus, kiprah PTPN secara keseluruhan dalam pembangunan nasional sangat dominan dan fundamental. Sebab, kata dia, melalui PTPN Pemerintah membangun negeri secara sistematis.
- Indonesia Menjadi Negara Paling Dermawan di Dunia Versi Lembaga CAF Inggris
- Jumlah Platform Fintech Lending Terdaftar di OJK Terus Menurun
- Bank Raya (AGRO) Salurkan Kredit Digital hingga Rp9,7 Triliun per November 2023
- Modernisasi Jaringan Broadband, Varnion Rencana Gunakan Nokia Altiplano Access Controller
“Kalau kita melihat sejarah, kiprah PTPN itu sangat besar dan mendasar. PTPN yang dulunya bernama PNP adalah pemegang mandat pemerintah untuk banyak misi. Dia membuka isolasi daerah, pemerataan pembangunan, penyerap tenaga kerja, pembawa pembaruan teknologi tanaman, dan menciptakan simpul-simpul ekonomi baru. Ini adalah misi yang sangat sistematis,” kata birokrat kelahiran Desa Sukabumi, Kecamatan Bahuga, Way Kanan.
Di wilayah Sumatera Selatan, kata Agus, PTPN sangat berpengaruh kepada kehidupan masyarakat. Sejumlah unit kerja yang mengelola kebun dan pabrik kelapa sawit, karet, tebu (gula putih), dan teh berada di provinsi ini dan memberi warna kemajuan yang sangat signifikan.
“Kalau nggak ada PTP, lebih khusus PTPN VII yang sekarang berubah status menjadi Regional 7 PTPN I, mungkin masyarakat Sumsel ini belum terbiasa menanam sawit dan karet. Sebab, teknologi terbaik budidaya komoditas ini kan yang mengenalkan adalah PTPN. Selain itu, perusahaan ini juga padat karya sehingga jumlah tenaga kerjanya banyak,” kata dia.
Mencermati perkenalan Denny Ramadhan Nasution yang belum sebulan menjabat sebagai Region Head, Agus Fatoni meminta PTPN I Regional 7 tetap dan terus bermitra dengan stakeholder di Wilayah Sumsel dengan saling mendukung. Menurut dia, sebagai perusahaan perkebunan milik pemerintah, PTPN memberi porsi dan perhatian lebih untuk masyarakat sekitar.
“Perusahaan perkebunan ini bersentuhan dengan masyarakat luas. Jika dikelola dengan baik dan menjalin hubungan dengan tetangga dengan harmonis, bisnis ini sangat menguntungkan. Maka saya berpesan agar PTPN I Regional 7 terus meningkatkan perannya dalam membantu masyarakat. Sebab, tatangga adalah pagar terbaik,” kata dia.
Sementara itu, Denny Ramadhan Nasution setelah memperkenalkan diri dan tim serta menyampaikan informasi tentang perubahan status perusahaan, menyatakan komitmennya untuk menjaga hubungan harmonis. Ia mengatakan, pihaknya memiliki beberapa unit kerja yang cukup besar, berupa kebun sawit, karet, tebu, dan teh di wilayah Sumsel. Aktivitas operasional unit kerja ini, kata dia, menyerap tanaga kerja yang cukup banyak dan memberi efek ekonomi dan sosial yang cukup luas di sekitarnya.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada Pak Gubernur atas dukungan ini. Mungkin kalau selama ini, sebelum berubah status, kami memiliki otoritas dan otonomi lain dalam kebijakan strategis, ke depan kami lebih fokus kepada operasional. Namun demikian, kami komitmen untuk menjaga harmoni dengan lingkungan sekitar dan stakeholder,” kata Denny.
Tentang kebijakan yang bersifat humanistik, SEVP Business Support Okta Kurniawan mengatakan, pihaknya memiliki kewajiban regulasi dan kewajiban moral dalam hal hubungan harmonis dengan warga sekitar. Hal itu yang menjadi komitmen PTPN I Regional 7 tetap dan akan terus menggulirkan berbagai program corporate social responsibility (CSR) dalam jumlah yang cukup besar.
“Kami sangat menyadari bahwa pagar aset kami yang berupa kebun dan pabrik adalah masyarakat sekitar. Kami punya Subbagian yang mengurus dan mengelola program CSR yang disebut TJSL, tanggung jawab sosial lingkungan. TJSL bukan sekadar charity, tetapi juga program produktif yang kami sebut sebagai mitra binaan. Selain itu, ada juga alokasi tanggap darurat,” kata Okta.
Sementara itu, SEVP Operasional Wiyoso menyatakan dalam proses operasional teknis di lapangan, terutama di bidang budidaya kebun, pihaknya adalah model bagi masyarakat sekitar.
Ia mengatakan, banyak karyawan yang setiap hari bergelut dengan tanaman kelapa sawit dan karet, secara naluriah mengembangkan diri dengan membagun kebun milik sendiri di luar. Pengalaman menjadi pelaksanan agronomis di lapangan menjadi modal bagi mereka yang kemudian disebut petani rakyat memiliki kualitas produksi yang baik.
- 3 Usulan Nelayan dan Masyarakat pesisir untuk Mengurangi Dampak Perubahan Iklim
- Persma UIN RIL Lampung Sabet Juara I Kompetisi Fotografi Nasional
- Jamkrindo Gelar Pelatihan Guru di Geopark Ciletuh, Wujud Kepedulian Pengembangan Karakter Anak
“Teknologi pengelolaan tanaman memang terus berubah menyesauikan keadaan dan kemajuan. Nah, para pekerja kami di lapangan menjadi konsultan bagi masyarakat sekitar yang ingin ikut budi daya. Dan alhamdulillah, sekaang petani sawit dan karet cukup banyak yang sukses,” kata dia.
Kunjungan Manajemen PTPN I Regional 7 di Palembang adalah bagian dari agenda memberitahu stakeholder tentang perubahan status dari PTPN VII menjadi Regional 7 PTPN I. Sebelumnya, Denny dan timnya juga sowan ke Kapolda Sumsel Irjen. Pol. A. Rachmad Wibowo. (*)