PLN Nusantara Power Resmikan Add On PLTGU Muara Tawar
Yunike Purnama - Sabtu, 25 Januari 2025 10:43JAKARTA - Salah satu unit pembangkit PLN Nusantara Power, Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Tawar secara resmi telah menambah kapasitas mesin pembangkitnya. Melalui peresmian yang dilakukan secara simbolis oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (20/1).
Add on PLTGU Muara Tawar dengan kapasitas 650 Mega Watt (MW) menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di bidang ketenagalistrikan yang meliputi 26 pembangkit listrik serta 11 transmisi dan Gardu Induk di 18 provinsi. Dalam kegiatan peresmian ini, Kini PLTGU Muara Tawar memiliki total kapasitas 2.700 MW dan menjadi salah satu tulang punggung pasokan listrik nasional, terutama dalam mendukung daerah penting di sekitar Jabodetabek.
PLTGU Muara Tawar berperan sebagai pembangkit peaker, yaitu pembangkit yang dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan listrik pada saat beban puncak. Kemampuan respons cepat dari turbin gasnya memungkinkan pembangkit ini untuk segera beroperasi saat permintaan listrik meningkat tajam, sehingga menjaga kestabilan pasokan listrik. Selain itu, PLTGU ini juga dilengkapi dengan fasilitas Compressed Natural Gas (CNG) Plant yang mendukung pemulihan sistem kelistrikan Jamali ketika terjadi gangguan atau blackout.
- Operasikan PLTMH Sumber Jaya 2x3 Megawatt, PLN Perkuat Pasokan Energi Bersih di Lampung Barat
- Waspada DBD, PTPN I Regional 7 Donor Darah Massal
- Pertamina Patra Niaga Imbau Masyarakat Beli LPG 3kg di Pangkalan Resmi
- KPK Apresiasi OJK Inovasi Penguatan Integritas Organisasi Berkelanjutan
Presiden Prabowo menilai bahwa pengembangan sektor ketenagalistrikan memegang peranan vital dalam upaya mencapai swasembada energi berkelanjutan. Hal ini juga sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.
“Tidak banyak negara yang diberkahi sumber daya energi seperti Indonesia. Kita harus memastikan bahwa kekayaan ini digunakan untuk mewujudkan kemandirian energi, tanpa bergantung pada negara lain,” tegas Presiden Prabowo.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menekankan pentingnya peran PLN dalam mendukung visi pemerintah terkait kemandirian energi dan pembangunan ekonomi. Fokus utama PLN adalah mempercepat transisi energi melalui pengembangan infrastruktur berbasis EBT.
“Energi bersih bukan hanya soal menekan emisi, tetapi juga tentang mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Dengan transisi energi yang tepat, kita dapat menciptakan keseimbangan antara ekonomi dan lingkungan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen,” kata Darmawan.
PLTGU Muara Tawar telah membuktikan keandalannya dengan tingkat kesiapan operasional di atas 90%, sesuai dengan standar internasional North American Electric Reliability Corporataion (NERC). Capaian ini tidak lepas dari dukungan sumber daya manusia yang kompeten dan infrastruktur yang terawat dengan baik.
Menjawab kebutuhan listrik yang meningkat di wilayah Jawa-Madura-Bali, PLN NP telah menyelesaikan proyek add-on Muara Tawar yang menambah daya mampu hingga 650 MW dan dibangun di atas lahan strategis di Kecamatan Tarumajaya yang dimiliki perusahaan sejak 2008. Proyek ini mampu menyerap tenaga kerja lokal hingga 1.140 orang dengan penyerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapa 34,76%.
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menyoroti pentingnya PLTGU Muara Tawar sebagai penggerak utama keandalan listrik di area Jakarta. Ia menegaskan, pembangkit ini berperan besar dalam menjaga pasokan listrik untuk kebutuhan VVIP seperti gedung pemerintahan dan Istana Presiden, dengan operasional yang selalu memenuhi standar global.
"PLN NP berkomitmen untuk terus menjaga pasokan listrik yang stabil, khususnya untuk wilayah DKI Jakarta, termasuk area VVIP seperti Gedung DPR, MPR, kementerian, dan Istana Presiden. Melalui add on PLTGU Muara Tawar, juga mampu mengurangi emisi CO2 sebanyak 417.195 ton CO2 pertahunnya," ungkap Ruly Firmansyah, Direktur Utama PLN Nusantara Power.
Dengan berbagai peran strategis tersebut, PLTGU Muara Tawar terus berkontribusi signifikan dalam mendukung keandalan dan stabilitas sistem ketenagalistrikan nasional, memastikan pasokan listrik yang andal bagi masyarakat dan industri di Indonesia. (*)