JAKARTA - Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menjelaskan hingga September 2023, Pertamina telah membangun lembaga penyalur BBM Satu Harga di 472 lokasi. 

Lokasi-lokasi tersebut tersebar di sejumlah titik yakni sebanyak 71 titik di Sumatra, 5 titik di Jawa dan Bali, 96 titik di Kalimantan, 70 titik di Maluku, 87 titik di Nusa Tenggara, dan 94 titik di Papua. 

Pencapaian hingga ratusan titik disebutkan dalam pernyataan resmi karena Pertamina melihat manfaat BBM Satu Harga yang dinikmati masyarakat di wilayah 3T (Terluar, Terdepan dan Tertinggal). Hal tersebutlah yang mendorong Pemerintah bersama Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkomitmen memperluas program tersebut hingga tahun 2024. Hingga akhir tahun 2024 program ini diharapkan dapat mencapai 573 lokasi.

Selain menyediakan BBM Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP), lembaga penyalur juga memiliki opsi untuk menjual produk BBM berkualitas lainnya seperti Pertamax, Dex Series, serta produk Elpiji Non Subsidi seperti Bright Gas dan LPG 12 Kg.

• Jadwal dan Panduan Akses Tiket Gratis Kereta Cepat Whoosh
• Cegah Misinformasi Produk Tembakau Alternatif, Asosiasi Dukung Pemerintah Optimalkan Sosialisasi
• MK Tolak 5 Gugatan Soal UU Cipta Kerja, 4 Hakim Beda Pendapat

Saat ini, Pertamina melalui Subholding Commercial & Trading sedang mengembangkan Program BBM Satu Harga melalui dua pendekatan, yaitu percepatan pembangunan BBM Satu Harga dengan menggunakan perangkat percepatan, dan peningkatan kehandalan sarana dan fasilitas SPBU, termasuk SPBU Mini dan Pertamina Shop (Pertashop).

Perluasan pendistribusian BBM Satu Harga memang masif dilakukan pemerintah khususnya di wilayah 3T. Pada Agustus lalu contohnya,  Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) bersama dengan badan usaha penugasan telah secara bersama-sama meresmikan 29 titik penyalur BBM Satu Harga. 

Penyaluran tersebut akan dipusatkan di empat lokasi yakni di wilayah Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan Jayapura, Provinsi Papua.(*)