Perkembangan Ekspor Impor Lampung Periode Februari 2022
Yunike Purnama - Jumat, 01 April 2022 10:54BANDARLAMPUNG - Nilai Ekspor Provinsi Lampung pada Februari 2022 mencapai US$331,01 juta, mengalami penurunan sebesar US$1,36 juta atau turun 0,41 persen dibandingkan Januari 2022 yang mencapai US$332,37 juta.
Sepuluh golongan barang utama ekspor Provinsi Lampung pada Februari 2022 adalah lemak dan minyak hewan/nabati ; batu bara; kopi, teh, rempah-rempah; ampas/sisa industri makanan; olahan dari buah-buahan/sayuran; ikan dan udang; daging dan ikan olahan; bubur kayu/pulp; berbagai produk kimia; serta karet dan barang dari karet.
Negara utama tujuan ekspor Provinsi Lampung pada Februari 2022 adalah Amerika Serikat, Italia, Belanda, India, Jepang, Tiongkok, Kamboja, Pakistan, Thailand, dan Malaysia. Ekspor menurut sektor selama sebulan terakhir terjadi penurunan pada industri pengolahan yang turun 3,48 persen, dan pertanian turun sebesar 27,85 persen, sedangkan pertambangan dan lainnya naik 91,13 persen.
- Simulasi e-Voting Program Smart Village Dinas PMDT Provinsi Lampung Bersama IIB Darmajaya
- All New Honda HR-V Kini Hadir di Lampung, Simak Fitur dan Varian Terbarunya
- Awal April, Harga Naik Rp5.000 Emas Antam di Pegadaian
Perkembangan Impor Lampung
Nilai impor Provinsi Lampung pada Februari 2022 mencapai US$247,61 juta, mengalami penurunan sebesar US$0,47 juta atau turun 0,19 persen dibanding Januari 2022 yang tercatat US$248,07 juta.
Nilai impor Februari 2022 tersebut mengalami peningkatan US$111,10 juta atau naik 81,38 persen jika dibanding Februari 2021 yang tercatat US$136,51 juta. Negara pemasok barang impor ke Provinsi Lampung pada Februari 2022 adalah Nigeria US$144,4 juta; India US$27,91 juta; Thailand US$23 juta; Kanada US$8,02 juta; Brazil US$7,71 juta; Tiongkok US$7,63 juta; Australia US$6,62 juta; Argenti na US$6,19 juta; Taiwan US$2,72 juta; dan Fed Russia US$2,70 juta.
Nilai impor pada Februari 2022 dibanding Januari 2022 untuk barang konsumsi turun sebesar 56,07 persen, barang modal turun 63,91 persen, sedangkan bahan baku penolong naik sebesar 1,80 persen. (*)