Penyaluran Kredit Hibank Capai Rp1,74 Trilun, Porsi UMKM Capai 30 Persen
Yunike Purnama - Senin, 13 November 2023 08:30
JAKARTA - PT Bank Hibank Indonesia (Hibank), anak perusahaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), terus melakukan transformasi menjadi penyedia layanan perbankan digital yang berfokus pada segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Berdasarkan keterangan resmi yang dirilis, pada Jumat, 10 November 2023, hingga Oktober 2023 kemarin, Hibank yang merupakan perbankan digital sukses mencatatkan total penyaluran kredit sebesar Rp1,74 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar 31,8% dialokasikan untuk mendukung pengembangan UMKM.
Direktur Utama PT Bank Hibank Indonesia, Jenny Wiriyanto menyatakan bahwa prestasi ini sesuai dengan target Hibank untuk meningkatkan proporsi penyaluran kredit kepada segmen UMKM hingga mencapai 45% pada 2024.
"Hibank berharap dapat berjalan bersama-sama dengan seluruh stakeholders dalam memajukan perekonomian rakyat. Seiring dengan semangat Hari Pahlawan pada hari ini, Hibank mendorong para pahlawan ekonomi untuk terus semangat, berkolaborasi, dan bersinergi membangun perekonomian Indonesia," ujar Jenny.
Tulang Punggung Ekonomi
Seiring dengan peringatan Hari Pahlawan pada 10 November 2023, Hibank memulai kampanye baru dengan tagar #everdayhiro sebagai bagian dari serangkaian transformasi branding yang sedang dilaksanakan oleh Hibank.
Dengan moto "UMKM First Bank," Hibank telah memperkuat visinya sebagai Bank Digital Unggulan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Misi Hibank adalah memberdayakan UMKM melalui perannya sebagai pengatur ekosistem UMKM Indonesia.
Sebab kata Jenny, UMKM merupakan pilar ekonomi bangsa yang memberikan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (GDP Nasional), mencapai sekitar 66%, dan menyerap hampir 99% tenaga kerja di Indonesia.
Oleh karena itu, di momen Hari Pahlawan ini, kami mengadopsi #everydayhiro sebagai niat dan pintu pembuka untuk bersama-sama melahirkan banyak pahlawan ekonomi yang akan terus memajukan ekonomi Indonesia.
Tantangan UMKM
Meskipun demikian, berdasarkan temuan dalam MSME Empowerment Report 2022, UMKM di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan dalam pengembangan usahanya, termasuk aspek pemasaran, akses ke bahan produksi, adopsi teknologi, proses transaksi, dan pengelolaan aliran kas.
Tantangan puncak dalam memperkuat kinerja UMKM terletak pada inklusi keuangan yang rendah di segmen tersebut. Secara lebih rinci, banyak pelaku UMKM masih belum memiliki akses yang memadai ke layanan perbankan. Hal itu diperukuat oleh data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga tahun 2022, hanya sekitar 36% UMKM yang telah memiliki akses ke layanan perbankan formal.
Untuk itu, Hibank berupaya meningkatkan alokasi pendanaan dan menyediakan layanan perbankan digital yang relevan dengan kebutuhan UMKM menjadi langkah penting dalam memperbaiki inklusi keuangan, terutama bagi UMKM yang masih belum terlayani oleh perbankan namun memiliki potensi untuk berkembang.
“Kami juga berkomitmen menjadi mitra dalam menghubungkan dengan penyedia-penyedia solusi dan layanan yang dibutuhkan UMKM melalui pembentukan dan pemberdayaan ekosistem, sehingga dapat membantu menjawab tantangan dalam pengembangan usaha UMKM. Hal inilah yang mendorong kami untuk memperkenalkan peran Hibank sebagai orkestrator ekosistem UMKM Indonesia," jelas Jenny.
Sementara itu, Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menyatakan bahwa masa depan perbankan adalah digital, dan BNI berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap nasabah bisa mendapatkan solusi finansial terintegrasi setiap harinya.
“Dengan adanya Hibank, kami ingin membantu para UMKM naik kelas dengan berupaya untuk memberikan mereka akses ke layanan perbankan yang lebih efisien dan komprehensif,” pungkas Okki.(*)