Penyaluran KPR Bank DKI Tembus Rp 2,4 Triliun Dominasi Generasi Milenial
Yunike Purnama - Senin, 03 Juli 2023 12:42JAKARTA - Generasi milenial masih mendominasi permintaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bank DKI hingga Mei 2023. Hal ini tercermin dari penyaluran KPR baik secara konvensional maupun syariah sebanyak 71,3% berasal generasi milenial.
"Outstanding KPR generasi milenial mencapai Rp 1,8 triliun dari total Rp 2,4 triliun, dengan jumlah kaum milenial hampir menyentuh 10 ribu orang," ujar Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy dalam webinar, dikutip Senin (3/7).
Adapun produk KPR yang ditawarkan oleh Bank DKI yakni KPR Griya Monas dan KPR Sejahtera FLPP. Kedua produk tersebut disediakan juga untuk segmen konvensional dan syariah yang dapat dipilih oleh masyarakat dengan tingkat suku bunga yang kompetitif dan tenor hingga 25 tahun.
Dalam kesempatan tersebut, Fidri menyampaikan sejumlah tantangan pembiayaan perumahan di Indonesia. Di antaranya terkait tidak seimbangnya antara supply dan demand perumahan. Kemudian, belum optimalnya pengembangan segmentasi program pembiayaan perumahan.
- Stagnan Lagi! Cek Harga Emas Antam di Pegadaian Senin, 3 Juli 2023
- Berikut Link dan Cara Cek Hasil Tes Rekrutment BUMN
- Pasang Harga IPO Rp1.695, Amman Mineral (AMMN) Berpotensi Raih Rp10,72 Triliun
Selanjutnya, daya beli masyarakat masih lemah terhadap akses perumahan. Kemudian tidak stabilnya tingkat pemerataan penduduk di suatu wilayah, dan belum efektifnya dukungan regulasi terhadap inklusivitas pembiayaan perumahan juga menjadi alasannya.
"Adapun empat isu pembiayaan perumahan yaitu keterjangkauan pembiayan, aksesibilitas pembiayaan, ketersediaan dana murah jangka panjang, serta keberlanjutan dan meningkatkan nilai tambah,” pungkasnya.
Hingga Mei 2023, total portofolio kredit dan pembiayaan Bank DKI mencapai Rp 49,9 triliun. Di mana, kredit konsumer berkontribusi sebesar 41% atau Rp 20,32 triliun, kredit komersil Rp 20,95 triliun atau 42%, kredit usaha menengah sebesar Rp 1,46 triliun atau 3% dari total portofolio kredit dan pembiayaan.
Kemudian kredit ritel berkontribusi sebesar 2% atau Rp 1,23 triliun, kredit mikro Rp 2,88 triliun atau 6% dari total portofolio kredit dan pembiayaan. Selanjutnya kredit fastrawan berkontribusi sebesar 0,9% atau Rp 447 miliar, kredit term loan 5% atau Rp 2,3 triliun, dan kredit SCF 0,1% atau Rp 303 miliar.(*)