Pasar Khawatir Covid-19, IHSG Ditutup Merah

Yunike Purnama - Selasa, 26 Januari 2021 01:49
Pasar Khawatir Covid-19, IHSG Ditutup MerahIlustrasi pergerakan saham di BEI. (sumber: Antara Foto)

Kabarsiger.com - awal pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah karena tertekan kekhawatiran pasar terhadap penyebaran kasus covid-19.

Sekitar pukul 15.15 WIB, Senin (25/2021), IHSG ditutup melemah 0,77% atau 48,56 poin ke level 6.258,57. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,37% atau 3,63 poin ke level 987,95.

"Secara garis besar, market sangat khawatir terhadap varian baru covid-19. Bahkan terdapat beberapa negara yang menerapkan kembali kebijakan lockdown," ungkap Analis Bina Artha Sekuritas Nafan Aji dilansir dari Medcom, Senin (25/1/2021).

Adapun kebijakan pemerintah yang memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), lanjut dia, juga memberikan sentimen negatif bagi pasar.

Di sisi lain, kenaikan kasus covid-19 juga menjadi katalis negatif di pasar. Hingga Senin (25/1/2021), jumlah kasus positif covid-19 di Indonesia sudah mencapai 999 ribu orang, atau ada penambahan 9.994 orang.

Kemudian, jumlah pasien covid-19 yang dinyatakan sembuh tercatat 809 ribu orang, atau mengalami kenaikan 10.678 orang. Adapun kasus kematian akibat covid-19 bertambah 297 orang, sehingga totalnya menjadi 28 ribu orang.

IHSG sempat dibuka menguat pada perdagangan Senin (25/1) ini. Namun, bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Secara sektoral, 7 sektor terkoreksi dengan sektor perindustrian paling dalam, yaitu minus 3,73%. Lalu diikuti sektor energi minus 2,19%, berikut sektor properti dan real estat minus 1,94%.

Sementara itu, 3 sektor mengalami peningkatan dengan sektor barang konsumen nonprimer paling tinggi, yaitu 3,91%. Kemudian diikuti sektor keuangan dan sektor teknologi masing-masing 3,17% dan 2,83%.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing, yang ditunjukkan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp172,52 miliar. Frekuensi perdagangan saham tercatat 1.267.815 kali transaksi, dengan 16,68 miliar lembar saham yang diperdagangkan senilai Rp17,05 triliun.(*)

Bagikan
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS