OJK Terus Mengakselerasi Perluasan Akses Keuangan dan Perlindungan Konsumen

Redaksi - Rabu, 01 Maret 2023 08:49
OJK Terus Mengakselerasi Perluasan Akses Keuangan dan Perlindungan KonsumenIlustrasi kantor pusat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (sumber: Ismail Pohan/TrenAsia)

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mengakselerasi perluasan akses keuangan regional melalui optimalisasi peran 487 Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang tersebar di 34 provinsi dan 453 kabupaten atau kota.

Adapun perluasan itu melalui program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), program Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SIMUDA), Program Kredit atau Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR), dan program business matching lainnya.

Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan upaya perluasan akses keuangan tersebut juga dibarengi dengan program edukasi keuangan secara masif, baik secara tatap muka (offline) maupun daring (online) melalui Learning Management System (LMS) dan media sosial.

"Pada Januari 2023, OJK telah melaksanakan 23 kegiatan edukasi keuangan yang menjangkau 6.526 orang peserta," ujar Friderica dalam konferensi pers, dikutip Selasa, 28 Februari 2023.

Selain itu, Sikapi Uangmu merupakan saluran media komunikasi berupa minisite dan aplikasi yang khusus menginformasikan konten terkait edukasi keuangan kepada masyarakat secara digital.

Sikapi Uangmu telah memublikasikan konten edukasi keuangan sebanyak 33 konten, dengan jumlah pengunjung sebanyak 220.657 viewers," ungkapnya.

Friderica juga mengungkapkan, pihaknya menerima sebanyak 1.200 pengaduan di sektor perbankan, 1.081 merupakan pengaduan sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), dan sisanya merupakan layanan sektor pasar modal.

"Sejak awal Januari hingga 17 Februari 2023, OJK telah menerima 41.963 layanan, termasuk 2.296 pengaduan, 34 pengaduan berindikasi pelanggaran, dan 129 sengketa yang masuk ke dalam LAPS Sektor Jasa Keuangan (SJK)," katanya.

Oleh karena itu, OJK akan terus melaksanakan tindakan afirmatif dengan mengintensifkan edukasi keuangan kepada vulnerable group. Salah satunya adalah edukasi keuangan kepada masyarakat nelayan di Rumah Susun Marunda dan masyarakat pedesaan. (*)

Editor: Redaksi

RELATED NEWS