Mumi Suku Inca Berusia Seribu Tahun Berhasil Ditemukan di Peru

Eva Pardiana - Sabtu, 08 Januari 2022 11:30
Mumi Suku Inca Berusia Seribu Tahun Berhasil Ditemukan di PeruKelompok arkeolog menemukan jasad mumi yang berusia sekitar 1.000 tahun di Peru. (sumber: Universidad Nacional Mayor De San Marcos)

CAJAMARQUILLA – Sebuah mumi berusia sekitar 1.000 tahun berhasil ditemukan oleh kelompok arkeolog di kompleks arkeologi Cajamarquilla, Peru pada 24 November 2021.

Jasad mumi yang masih dalam keadaan baik itu ditemukan di sebuah makam bawah tanah, tulis peneliti asal Universitas Nasional San Marcos seperti dikutip dari Live Science, Sabtu (8/1/2022). 

Mumi laki-laki yang usianya sekitar 18-22 tahun saat meninggal itu ditemukan tertutup kain dan terbungkus tali. Lokasinya terletak di sebuah alun-alun di tengah kota. 

Posisi mumi yang meringkuk dengan tangan menutupi wajah adalah adat pemakaman di bagian selatan Peru. Usianya mendadakan bahwa ia berasal dari zaman pra-Hispanik, bahkan mendahului peradaban Inca yang mendirikan benteng Machu Picchu paling terkenal di Peru pada abad ke-15.

Saat mumi itu dikuburkan, Cajamarquilla adalah kota berkembang di tepi sungai Rimac. Orang-orang daerah pesisir dan pegunungan melakukan perdagangan, menurut para peneliti. Diperkirakan ada lebih dari 10.000 orang tinggal di kota itu.

Para peneliti menambahkan, mumi laki-laki yang meninggal sekitar 1.200-800 tahun lalu itu kemungkinan bukan warga biasa di tengah masyarakat saat itu. 

“Setelah jenazah ditempatkan di makam, selalu ada acara dan aktivitas yang dilakukan,” ujar profesor arkeologi, Peter Van Dalen Luna, pada CNN

Anggota keluarganya berkali-kali datang ke makam dan memberikan seserahan makanan dan sesajen lainnya, seperti moluska. Penemuan ini semakin mendukung perkiraan para peneliti karena lokasinya yang berjarak sekitar 25 km dari pantai. 

“Menemukan mumi dengan karakteristik seperti ini dan di tengah alun-alun memperjelas bahwa ia adalah seorang dengan status,” tambah Van Dalen Luna.

Sekarang mumi itu ditempatkan di museum Universitas Nasional San Marcos dan penyelidikan lebih lanjut masih terus berlangsung. (*)

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Fadel Surur pada 06 Jan 2022 

RELATED NEWS