JAKARTA - PT Pertamina (Persero) terus memastikan bahwa adanya peningkatan permintaan BBM selama masa mudik Lebaran 2023 akan terpenuhi dari produksi dalam negeri, terutama kilang-kilang milik perseroan.

Hingga saat ini, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengungkapkan pihaknya tengah memastikan seluruh kilang Pertamina siap beroperasi 100% dan tidak ada lagi pemeliharaan sebelum Ramadan, terutama Kilang Cilacap dan TPPI Tuban.

"Kami harus menambah produksi kilang maka crude (minyak mentah) harus bertambah, ada peningkatan crude 1,6 juta barel untuk 1 bulan masa Satgas Rafi dari 27,8 juta kita tingkatkan menjadi 29,7 juta," ungkapnya saat rapat dengan Komisi VI DPR, dilansir Rabu, 12 April 2023.

• Merdeka Battery Materials Peroleh Pernyataan Efektif Dari OJK, Siap IPO
• OJK Sebut Ada 2 Unit Usaha Syariah Ajukan Spin Off
• Honda Rencana Pasarkan 2 Mobil e:HEV (Hybrid) Setelah Lebaran

Pasalnya, penambahan produksi BBM dari kilang tersebut seiring dengan proyeksi peningkatan permintaan BBM selama masa mudik Lebaran tahun ini, yaitu 10% untuk produk gasoline dan avtur sebesar 7,4%.

Sementara untuk permintaan BBM jenis gasoil khususnya bio solar, diprediksi akan menurun sebesar 8,7 persen karena berkurangnya aktivitas logistik sepanjang libur Lebaran.

Adapun untuk produksi kilang Pertamina akan disesuaikan dengan kebutuhan selama masa mudik Lebaran, yaitu peningkatan untuk gasoline seperti Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo, lalu juga peningkatan untuk avtur.

Sebelumnya, Pertamina menetapkan periode Satgas Ramadhan dan Idul Fitri (Rafi) yaitu 1 April-9 Mei 2023. Penambahan pasokan ini berlaku untuk semua produk BBM kecuali solar tetap dalam kondisi normal karena ada penurunan permintaan.

Total daerah wisata yang dipantau Pertamina adalah 11 daerah, lalu 9 jalur mudik utama, serta 17 daerah rawan bencana. Nicke berkata, pengamanan pasokan BBM ini melalui tiga skema yaitu reguler, alternatif, dan emergency.(*)