Menteri Pertahanan se-ASEAN Serukan Terkait Gencatan Senjata di Gaza
Yunike Purnama - Rabu, 15 November 2023 19:45JAKARTA - Para menteri pertahanan di ASEAN menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan solusi yang tahan lama untuk krisis di Myanmar selama pembukaan pertemuan regional di Jakarta pada Rabu, 15 November 2023.
Para menteri pertahanan dari blok Asia menghadiri pertemuan dua hari bersama para pemain kunci di Indo-Pasifik. Hal itu ketika negara-negara besar berdesak-desakan untuk mendapatkan pengaruh regional, dan ketika konflik semakin dalam mulai dari Myanmar hingga Timur Tengah.
Membuka acara kumpul-kumpul tahunan, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengatakan negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia itu sangat sedih dengan memburuknya kondisi di Gaza, khususnya situasi kemanusiaan yang mengerikan.
“Sikap Indonesia jelas dan tegas. Kami mendorong dan menyerukan penghentian segera permusuhan dan segera menyiapkan koridor untuk bantuan kemanusiaan,” katanya dalam sambutan pembukaannya, dikutip dari Reuters, Rabu, 15 November 2023. Mengunjungi Washington pekan ini, Presiden Indonesia Joko Widodo menekan Presiden AS Joe Biden untuk berbuat lebih banyak untuk mengakhiri perang Israel dengan Hamas.
Menteri Pertahanan Malaysia Haji Mohamad bin Haji Hasan menegaskan kembali seruan untuk gencatan senjata segera di Gaza, dengan mengatakan bahwa Malaysia mengutuk terorisme dalam segala bentuk, termasuk menyandera orang-orang dan membom rumah-rumah warga sipil.
Sebagai ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tahun ini, Prabowo juga mendesak rekan-rekannya untuk mendorong kemajuan nyata menuju solusi damai di Myanmar, yang telah terbelah oleh kekacauan dan kekerasan sejak kudeta tahun 2021.
Pertemuan tahunan itu terjadi ketika konflik berkecamuk di Timur Tengah dan Ukraina dan ketika ketegangan meningkat di perairan yang disengketakan di Laut Cina Selatan, di mana China dituduh melakukan agresi terhadap Filipina, yang mendapat dukungan AS dan berupaya meningkatkan hubungan militernya dengan Jepang.
Itu juga terjadi ketika para jenderal Myanmar menghadapi ujian terbesar mereka minggu ini sejak mengambil alih kekuasaan dalam kudeta tahun 2021, dengan kelompok-kelompok pemberontak yang melawan junta mengumpulkan momentum di beberapa bagian negara itu, termasuk negara bagian Rakhine dan Chin.
Dalam deklarasi bersama, para menteri pertahanan juga mendesak semua pihak terkait untuk menghentikan semua kekerasan di Myanmar dan mendesak implementasi penuh dari rencana perdamaian Konsensus Lima Poin ASEAN yang disepakati pada tahun 2021.
Para menteri pertahanan juga menggarisbawahi perlunya menjaga perdamaian di Laut China Selatan dan untuk menahan diri dalam melakukan kegiatan yang akan memperumit atau meningkatkan perselisihan dan memengaruhi perdamaian dan stabilitas.
Mereka juga menegaskan kembali komitmen untuk menerapkan Kode Etik di Laut China Selatan, yang disepakati oleh China dan negara-negara ASEAN pada tahun 2002. Semua menteri pertahanan ASEAN, kecuali Myanmar, menghadiri forum Rabu, dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin untuk bertemu rekan-rekannya di kemudian hari.
Pembicaraan akan diperluas pada Kamis untuk mencakup Rusia, Cina, Jepang, Korea Selatan, India, Selandia Baru dan Australia. ASEAN, sebuah wilayah berpenduduk sekitar 660 juta orang dengan produk domestik bruto gabungan lebih dari US$3,2 triliun, telah bertahun-tahun dirayu oleh Washington dan Beijing.
Namun persaingan sengit mereka telah membuat para anggota ASEAN khawatir. “Kompetisi itu bagus. Tetapi persaingan seharusnya tidak memburuk menjadi permainan zero-sum,” ujar Prabowo yang juga menjadi calon presiden dalam Pemilu 2024.
Prabowo Subianto mengatakan pada forum kebijakan luar negeri pekan ini, di mana dia menekankan pentingnya non-blok. Letnan Jenderal Udara Jing Jianfeng, wakil kepala staf Departemen Staf Gabungan Komisi Militer Pusat China, akan mewakili China.
Negara itu mencopot menteri pertahanannya pada Oktober, menimbulkan pertanyaan tentang stabilitas kepemimpinan di sekitar Presiden Xi Jinping. Austin datang ke Indonesia dari Korea Selatan, di mana dia menegaskan kembali keprihatinannya tentang Rusia dan China yang membantu Korea Utara menghindari sanksi dan hubungan militer Moskow yang lebih erat dengan Pyongyang.
Aaron Connelly, rekan senior di International Institute for Strategic Studies di Singapura, mengatakan konflik di Gaza dan Ukraina serta langkah China untuk memblokir misi pasokan kembali Filipina di terumbu karang yang disengketakan kemungkinan besar akan muncul dalam pertemuan tersebut.
“Forum ini bukanlah forum di mana perkembangan geopolitik besar benar-benar ditangani atau dimajukan secara signifikan. Tapi kami mengharapkan diskusi dari AS dan Filipina tentang topik-topik seperti Second Thomas Shoal, Israel-Hamas, Ukraina,” kata Connelly.(*)