METODE bermain peran adalah berakting sesuai peran yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk tujuan-tujuan tertentu. Bermain peran dapat menciptakan situasi belajar yang berdasarkan pada pengalaman dan menekankan dimensi tempat dan waktu sebagai bagian dari materi pembelajaran (Wahab, 2009).

Metode bermain peran dalam proses pembelajaran bertujuan agar siswa dapat mendramatisasikan tingkah laku atau ungkapan dan gerak gerik wajah seseorang dalam hubungan sosial atau manusia. Ada pun tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Memberikan pengalaman konkret dari apa yang di pelajari.
2. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar anak.
3. Menyediakan sarana untuk mengekspresikan perasaan yang tersembunyi dibalik suatu keinginan.
4. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.

Berikut langkah-langkah dalam mempraktikkan metode bermain peran:

1. Menghangatkan suasana dan motivasi peserta didik.
2. Memilih peran.
3. Menyusun tahap-tahap peran.
4. Menyiapkan pengamat.
5. Pemeranan.
6. Diskusi dan evaluasi.
7. Membagi pengalaman dan mengambil kesimpulan.

Adapun kelebihan dan kekurangan dalam bermain peran, sebagai berikut:

Kelebihan

1. Dapat berkesan dengan tahan lama.
   Sangat menarik bagi siswa sehingga memungkinkan membuat suasana kelas menjadi menyenangkan.
   Membangkitkan minat dan semangat anak.
   Siswa dapat terjun langsung untuk memerankan sesuatu yang akan dibahas dalam proses belajar.

Kekurangan

1. Memerlukan waktu yang relatif panjang.
   Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini.
2. Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk adegan tertentu.
3. Memerlukan daya kreasi yang tinggi sehingga dapat bermain dengan menyenangkan.

Penulis: Yeyen Epaliani, S.Pd.
Pengajar di TK Azkia Sukabumi, Bandar Lampung