Mau Raup Untung di Bisnis Camilan? Pakai Jurus Ini!

Eva Pardiana - Rabu, 04 Mei 2022 17:13
Mau Raup Untung di Bisnis Camilan? Pakai Jurus Ini! Suasana webinar bisnis camilan masa kini (Kagama UGM) (sumber: null)

YOGYAKARTA — Berdasarkan data, 60% sektor UMKM Indonesia bergerak di bidang kuliner. Besarnya angka ini juga dipengaruhi tingginya minat masyarakat dalam bidang ini.

Selain itu, berdasarkan survei, Indonesia merupakan salah satu negara yang mengonsumsi camilan yang sangat besar, yaitu sebanyak 2,7 kali dalam sehari.

Tingginya minat masyarakat dalam bidang camilan ini menunjukkan bahwa sektor kudapan masih memiliki potensi bisnis yang tinggi bagi UMKM. Berdasarkan pemaparan Teten Masduki, Menteri Koperasi & UKM, kuliner menjadi salah satu sektor yang memiliki perkembangan pesat.

“Dalam gerakan Bangga Buatan Indonesia, ada empat sektor yang tinggi penjualannya, yaitu kuliner, layanan kesehatan, perlengkapan rumah tangga, dan kesehatan,” ungkapnya sebagai keynote speech dalam Obrolan UMKM Hebat : Gurihnya Bisnis Camilan yang diselenggarakan oleh Kagama UGM dikutip TrenAsia.com dari Jogjaaja.

Namun, saat ini tantangan bagi UMKM untuk dapat berkembang adalah kapasitas produksi dan mindset kewirausahaan. Salah satu upaya pemerintah untuk memfasilitasi UKM adalah dengan menyediakan ekosistem digital bagi UMKM. Adanya ekosistem ini diharapkan mampu untuk mempermudah UMKM dalam segi pemasaran dan distribusi produk.

“Kami sekarang terus benahi ekosistem UMKM supaya terus bertumbuh dan berkembang,” ungkap Teten.

Untuk menghadapi tantangan ini, Muhammad Kautsar, founder Bale Kaka Dimsum 49, sebagai narasumber, mengungkapkan adanya marketplace membantunya untuk mengembangkan bisnisnya memiliki banyak reseller sehingga cashflow menjadi lancar. Menurutnya, hal ini berperan besar untuk membantu bisnisnya.

“Untuk scale up bagi UMKM ada dua hal, yang pertama cashflow, yaitu bagaimana keuntungan harus bisa diputarkan dalam bisnis lagi,” ungkap Kautsar.

Pengaturan cashflow yang sehat sangat diperlukan bagi UKM. Harus ada pemisahan uang antara milik pribadi dan perusahaan. Selain cashflow, mindset kewirausahaan berupa berani mengambil risiko dan melihat peluang juga diperlukan dalam scale up bisnis.

Setuju dengan Kautsar, Rosie, founder Tahu Taisi, menjelaskan keyakinan bisnis bisa berkembang menjadi salah satu mindset sebagai modal utama UMKM bisa scale up. Membangun arah bisnis juga perlu untuk dikomunikasikan ke tim sehingga dalam prosesnya bisa berjalan dengan baik.

“Harus percaya diri dahulu bisa mendapatkan pendanaan dan bisa mengelolanya dengan baik,” paparnya. (*)

Tulisan ini telah tayang di jogjaaja.com oleh Ties pada 03 May 2022 

Editor: Eva Pardiana

RELATED NEWS