Manfaatkan Limbah PLTU, PLN Peduli Bedah Rumah Pensiunan

Eva Pardiana - Rabu, 13 Oktober 2021 18:35
Manfaatkan Limbah PLTU, PLN Peduli Bedah Rumah PensiunanRaut bahagia Mbak Marsih (81) istri purnakarya PLN penerima program Bedah Rumah dari PLN Peduli. (sumber: PLN UID Lampung)

BANDARLAMPUNG – PLN Peduli melaksanakan program Bedah Rumah Purnakarya PLN dalam rangka menyambut Hari Listrik Nasional (HLN) ke 76.

Sebanyak enam rumah purnakarya (pensiunan) PLN di renovasi dengan memanfaatkan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) atau limbah padat dari proses pembakaran batu bara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

"Sebanyak enam rumah purnakarya PLN yang tersebar di Provinsi Lampung, direnovasi untuk menjadi rumah sehat dengan memanfaatkan FABA atau limbah PLTU, melalui Program Bedah Rumah Purnakarya PLN" ungkap Elok Faiqoh Saptining Ratri, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Lampung di Bandarlampung, Rabu (13/10/2021).

Elok menambahkan bahwa kegiatan Bedah Rumah ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi kepada purnakarya PLN yang dahulu saat masih aktif sebagai pegawai, pernah berjasa dalam melistriki sampai ke pelosok.

Selain itu, PLN Peduli Koordinator Provinsi (KORSI) Lampung juga melaksanakan penyaluran bantuan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dialokasikan untuk perbaikan mushola, perbaikan kantor Desa Tarahan dan perbaikan jalan di desa Sinar Laut Lampung Selatan.

Salah satu penerima program ini adalah Mbah Marsih (81). Ia merupakan istri dari Wagimin, seorang pensiunan PLN yang kini telah tiada. Semasa hidupnya, Wagimin pernah turut mewarnai dan berjuang dalam kelistrikan di Lampung.

Mbah Marsih kini hidup di sebuah rumah peninggalan suaminya, dengan kondisi yang banyak kerusakan. Bahkan atapnya sudah banyak yang bocor. Dia menghadapi kondisi yang sulit dalam memperbaiki rumahnya itu, karena harus mengandalkan anak-anaknya.

"Alhamdulillah, saya bersyukur dan senang sekali, PLN sudah mau bantu perbaiki rumah peninggalan Bapak, trimakasih PLN," ungkap Mbah Marsih.

Hal yang sama diutarakan Suparno (68) warga Teluk Betung Barat. Setelah pensiun dari PLN, untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, Suparno beserta istrinya membuka usaha rumahan olahan keripik pisang.

Usaha yang telah dirintisnya itu, masih tergolong usaha dengan omzet yang kecil. Dia membutuhkan dapur yang rapi dan bersih untuk mengembangkan usahanya itu.

Suparno sangat senang karena PLN Peduli hadir untuk merealisasikan mimpinya itu. Dengan memanfaatkan FABA, PLN Peduli membantu merenovasi dapurnya untuk menjadi dapur yang sehat dan berharap dapat mengembangkan usahanya itu.

"Terimakasih banyak untuk PLN atas bantuannya, semoga usaha kami menjadi berkembang, semoga PLN mendapat barokah," ujar Suparno.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mencabut FABA dari daftar limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Sebab, FABA bisa dimanfaatkan untuk sejumlah keperluan di sektor konstruksi, salah satunya sebagai bahan baku alternatif untuk  semen. (*)

Editor: Eva Pardiana

RELATED NEWS