BANDAR LAMPUNG – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tari Universitas Lampung (Unila) angkatan 2020 akan mementaskan dua karya Sendratari Lagon atau Lampung dan Gorontalo. Karya ini merupakan tugas akhir mahasiswa pada mata kuliah Sendratari di semester 7. Pentas akan digelar Sabtu (25/11/2023) pada pukul 19.00 WIB di Taman Budaya Provinsi Lampung.

Karya pertama berjudul Khaja Baniting sebuah cerita rakyat yang berkembang di tengah masyarakat Tanggamus dan berangkat dari cerita orang dahulu yang berkisah tentang ketangguhan seorang raja. Khaja Baniting adalah seorang raja yang memiliki pasukan kuat dan tangguh, yang hijrah dari wilayah Sekala Bghak menuju Teluk Semaka untuk memperluas wilayah dan mengembangkan kemakmuranya.

Karya kedua berjudul Polahi berasal dari Provinsi Gorontalo. Karya Polahi menceritakan tentang asal usul dan kehidupan suku Polahi yaitu nama yang disematkan kepada mereka yang telah tinggal lama di wilayah hutan pengunungan di Gorontalo. Polahi sendiri berarti pelarian.

• KCIC Pamerkan Whoosh pada Forum Internasional
• Pendanaan ke Sektor Fintech Asia Tenggara Turun pada Tahun 2023
• Kuliner Ayam Betutu Bali, dari Makanan Dewa hingga Jadi Warisan Budaya Takbenda

Masyarakat Gorontalo yang melakukan pelarian pada zaman penjajahan Belanda disebut dengan Polahi. Pelarian tersebut disebabkan oleh desas-desus kekejaman Belanda kepada masyarakat Gorontalo dan adanya perpajakan. Suku Polahi memilih untuk hidup di hutan gunung Gorontalo.

Suku Polahi memiliki kehidupan yang cukup unik salah satunya yaitu adanya perkawinan sedarah. Hal tersebut dilakukan karena tidak memiliki pilihan lain selain melakukan perkawinan sedarah untuk menambah keturunan. (Rls)