Luhut Beri Kopiko ke Elon Musk, Saham Mayora Melonjak

Eva Pardiana - Rabu, 27 April 2022 09:15
Luhut Beri Kopiko ke Elon Musk, Saham Mayora Melonjak Kopiko adalah permen produksi PT Mayora Indah Tbk (MYOR) yang sudah diekspor ke berbagai negara (sumber: Facebook @mayora.corp)

JAKARTA — Laba bersih emiten barang konsumsi PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) terkoreksi 42,41% year-on-year (yoy) menjadi Rp1,18 triliun dari Rp2,06 triliun pada tahun 2020. Namun, anjloknya keuntungan tersebut tidak berdampak pada pergerakan saham perseroan yang justru melonjak pada perdagangan Selasa, 26 April 2022.

Dilansir dari data RTI, saham produsen permen Kopiko ini melonjak 7,36% atau sekitar 120 poin ke level harga Rp1.750 per lembar saham. Adapun kapitalisasi pasar perseroan pada perdagangan hari ini sebesar Rp39,13 triliun, sedangkan volume share tercatat Rp22,03 miliar.

Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham (foreign buy) MYOR memiliki nilai sebesar Rp2,88 miliar. Sementara asing menjual saham (foreign sell ) Mayora menembus Rp6,01 miliar per Selasa, 26 April 2022.

Peningkatan sahan MYOR terjadi pascaadanya aksi pemberian permen Kopiko yang beredar di media sosial. Kopiko merupakan salah satu produk dari perseroan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan kepada Elon Musk dalam pertemuannya dengan Bos Tesla tersebut di Gigafactory Tesla di Austin, Texas, Amerika Serikat. 

Apalagi,jika mengutip akun resmi Instagram Mayora, Kopiko sempat dibawa oleh astronot ISS NASA ke luar angkasa pada tahun 2017. Seperti diketahui, Elon Musk merupakan pemilik Space X yang berfokus ke teknologi luar angkasa.

“Nah, Elon Musk kan pemilik Space X, jadi Pak Luhut juga memberikan Kopiko sebagai produk yang sama-sama keluar angkasa,” kutip akun tersebut.

Adapun pertemuan tersebut bertujuan untuk meyakinkan kerja sama Tesla dengan Indonesia, terkait penyediaan serta pemprosesan nikel sebagai bahan baku dalam penggunaan sel baterai yang berlandaskan environment, social, and governance (ESG).

Sebelumnya, MYOR mencatatkan penurunan laba bersih Rp1,18 triliun di tengah naiknya penjualan perseroan sebesar 14% dari periode yang sama tahun sebelumnya, dengan nilai Rp27,90 triliun dari Rp24.47 triliun.

Kemudian, penurunan laba bersih dari Mayora seiringan dengan menguatnya beban pokok penjualan pada tahun 2021 sebesar 22,14% dari Rp17,17 triliun menjadi Rp20.98 triliun. (*) 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Merina pada 27 Apr 2022 

Editor: Eva Pardiana

RELATED NEWS